Aceh Utara, Beritalimacom– Seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) dihakimi pemuda gampong di Desa Lhok Beuringen, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Aceh Utara pada Sabtu (26/11/16) kemarin, karena kedapatan masuk ke rumah seorang ibu rumah tangga.
Berdasarkan keterangan Geuchik (Kepala Desa/Kades) Lhok Beringen, A. Murad menyebutkan, SM (40) adalah seorang PNS alias guru di sekolah dasar negeri (SDN) 17 Tanah Jambo Aye mendatangi rumah NI (35) salah seorang pegawai bakti di STSS Tgk. Chik Di Tunoeng Tanah Jambo yang berdomisi di desa yang sama yaitu Lhok Beuringen.
Diketahui, NI merupakan ibu satu anak yang di tinggal sesaat oleh suaminya karena alasan kerja. Dimana warga desa yang lain disibukkan dengan undangan rapat musyawarah di desanya, keduanya malah diperogok pemuda didalam rumah.
“Kami sedang mempersiapkan kegiatan rapat, dimana warga pada datang semua sekitar pukul 19.30 Wib, tapi kegiatan ini terpaksa ditangguhkan karena kedapatan warga desa di tuduh mesum oleh pemuda,” kata Murad, Selasa (29/11/16).
Dari keterangan pemuda, pasca kedua pasangan ini digiring ke kantor Geuchik, Murad menjelaskan, kedua insan yang berstatus laki suami orang dan perempuan istri orang ini di dalam kamar. “Kata pemuda mereka digerebek di rumahnya NI, di kamarnya, dan NI saat ini dalam keadaan baru usai mandi, dan mengenakan kain saja dan handuk,” lanjutnya.
“Yang membuat pemuda marah di SM yang mendatangi NI mengenakan kain sarung. Pemuda sontak kaget dan menduga mereka sedang melakukan perbuatan terlarang, sehingga keduanya kita amankan ke Kantor Geuchik,” imbuh Murad.
SM yang dihubungi wartawan via selularnya membenarkan dirinya ditangkap oleh sejumlah pemuda didalam rumah NI. Namun, ia membantah keras kalau diri sedang melakukan mesum dengan Ni. “Saya hendak menagih hutang saya. Ketika ke rumah saya berikan salam dipersilahkan masuk yang punya rumah,” terangnya.
“Tidak berapa lama datang pemuda dan menggerebek kami,” lanjut pria yang juga sebagai pengusaha panglung kayu itu.
Ia berdalih difitnah, kendatipun mengakui dihakimi pemuda, ia tetap sabar, katanya.
Sementara itu, NI yang dijumpai wartawan di rumah terlihat sedang mengurus putra semata wayangnya yang masih duduk dibangku kelas lima SD, terlihat wajahnya murung serta tidak bersemangat. Kepada wartawan ia menjelaskan, dirinya tidak melakukan apa-pun dengan SM.
Namun, kehadiran SM ke rumahnya tidak diundang. “Saya sedang beristirahat di dalam kamar, karena habis mandi. Kemudian terdengar seorang pemuda mengetuk pintu, ternyata yang datang pak S*M**,” ujarnya.
“Saya menanyakan ada perlu apa, namun, ia langsung masuk aja ke rumah dan dia jawab saya ingin menanyakan Waled, karena mau ambil uang, setelah itu ia masuk langsung keruangan tengah. Saya tanya lagi tidak ke Meunasah jawabnya ini udah hampir telat, iya ke meunasah bentar lagi”, saya kembali bertanya “nunggu apalagi pak,” kisah NI.
Karena melihat gerakan yang mencurigakan, Ni mentakan sempat memanggil meminta tolong warga, sehingga para pemuda datang dan mengamankan SM. “Saya merasa malu dan tidak enak sama istrinya, kami mengajar disekolah yang sama,” tukas Ni
Dari keterangan ketiga sumber tersebut menyimpulkan keterangan yang nyaris berbeda-beda. Dan akibat perbuatannya, rapat gampong menjadi terganggu. Sedangkan masalah ini masih dalam penanganan aparatur desa setempat untuk tindak lebih lanjut, berhubung suami Ni masih diluar Aceh Utara. (En)