Gerakan Moral Aksi Mahasiswa S1/S2 dan Alumni Menggugat Tranparansi Pengelolaan Manajemen Universiata Jayabaya
JAKARTA, Jumat(12/4) usai sholat Jumat, Mahasiswa Jayabaya melakukan aksi moral yang tepatnya di depan kampus Jayabaya Jl,Pulomas selatan Kav.23 Pulo Gadung Jakarta -Timur. dari rilis yang di terima redaksi, ada sejumlah tuntutan yang disuarakan oleh mahasiswa.
Indonesia sedang menghadapi pesta demokrasi serentak tahun 2019. Salah satu asas demokrasi tersebut adalah profesionalisme, transparansi dan akuntabilitas. Sehingga proses demokrasi menjadi upaya penguatan bangsa dan negara kedepan. Begitu juga dengan civitas akademika. Pendidikan dan lembaga pendidikan yang baik adalah ruang demokratis yang terbuka, terpercaya, bisa diuji dengan pengelolaan yang profesional.
Akan tetapi, ada beberapa masalah yang terjadi di Universitas Jayabaya. Terkait sistem rekruitmen karyawan yang tidak berdasarkan kopetensi tetapi berdasarkan nepotisme yang dilakukan beberapa oknum pengelola Universitas Jayabaya yang memasukan mayoritas saudara mereka ke Universitas Jayabaya sebagai karyawan tanpa melihat kopetensi yang dimiliki hal ini merupakan tindakan nepotisme yang akan merusak perkembangan Universitas Jayabaya kedepan bukan itu saja mereka juga melakukan tindakan semena – mena dalam merotasi karyawan yang tidak sesuai dengan aturan. dalam Gerakan Moral Jayabaya menginginkan Yayasan Jayabaya untuk mengaudit ulang pengelolaan keuangan yang dilakukan oleh manajemen yang bersumber dari mahasiswa.
Gerakan Moral Jayabaya mendesak Ketua Yayasan untuk melakukan audit terhadap penggunaan uang pengembangan dan E-Libray yang diduga tidak dilakukan sebagaimana mestinya.
Gerakan Moral Jayabaya mendesak pengurus yayasan untuk menginvestigasi informasi beban biaya 150.000 bagi mahasiswa M.Kn untuk pengambilan ijazah. Penambahan beban biaya ini tidak ada dalam pembiayaan yang harus dikeluarkan mahasiswa. Potensi pemanfaatan kewenangan bisa merusak citra lembaga dan berpotensi korupsi.
Gerakan Moral Jayabaya mendesak pengurus yayasan untuk menginvestigasi dan mengaudit pembiayaan penelitian dan pengabdian masyarakat yang diduga juga terjadi pengelembungan.
Sampai berita ini di turunkan pihak yayasan masih berdialog dengan perwakilan aksi dari mahasiswa.(dy01)