Diduga Mafia Proyek, GMNI Kepulauan Sula mendesak APH Segera Usut Tuntas

  • Whatsapp

Riski Leko Ketua GMNI Kepulauan Sula
KEPULAUAN SULA,beritaLima,com|Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kepulauan Sula,
Riski Leko mendesak aparat penegak hukum (APH) melakukan penyelidikan terhadap mafia sejumlah proyek lingkup Pemda Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) Maluku Utara yang di sinyalir otak inteletual yaitu Kepala Unit Layanan Pengadaan (ULP) dan Pokja Pengadaan barang dan jasa Setda Kepulauan Sula

Ketua Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia Kepulauan Sula ini menilai, mafia proyek di Kepulauan Sula sudah tidak asing di kalangan para pengusaha.

“Kasus monopoli proyek di Kabupaten Kepulauan Sula sudah terjadi bertahun-tahun. Silahkan tanyakan kepada para pengusaha apakah pengkondisian itu tidak pernah terjadi atau selalu terjadi. Faktanya, dipastikan seluruh proyek APBD 2021 yang ditenderkan sebagian besarnya dimonopoli,”tegas Riski kepada media ini, Minggu (27/3/22)

Riski menyebutkan, kekuasaan saat ini ibarat tirani yang bobrok tengah dipertontonkan dengan segala arogansi akibat mental pejabat yang koruptif.

Bahkan, ia menyebut, wakil rakyat juga dibuat tak berdaya oleh kekuasaan Bupati Fifian Adeningsih Mus dan Wakil Bupati M Saleh Marasabessy.

“Seharusnya kepala daerah, pejabat dan DPRD bersuara menyampaikan keluhan rakyat, tapi malah ikut menjadi mafia proyek. Semua itu bertujuan untuk memperkaya diri dan terindikasi melakukan kemufakatan jahat dengan cara melakukan monopoli proyek. Salah satunya terjadi di ULP yang diduga proses lelang dilakukan dengan penuh rekayasa,” kata Riski. [dn]

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait