Bireuen- Aceh Beritalima.com Warga serta penguna jalan Alternatif disebelah barat arah Utara berdebu, rusak parah dan nanpak miring, sejumlah pengguna jalan itu berkomentar, Senin (24/04/2017).
Akibat jalan tersebut, susah untuk dilintasi kendaraan berbadan pendek karena lubang jalan yang sangat dalam sehingga kendaraan kerap membentur badan jalan. Rusaknya ruas jalan tersebut terdapat beberapa titik mulai di Desa Ujong Blang hingga Desa Rancong Kecamatan Kutablang, jalan yang berlubang itu ada yang mencapai hampir 50 cm dengan lebarnya hingga mencapai 1 meter, hingga terdapat ruas jalan yang kemiringan.
Tak hanya itu saja, juga tebaran debu juga menyelimuti pengguna jalan dan warga yang bermukim disekitar pinggiran jalan alternatif itu.
Hal itu di keluhkan M Fadli, sopir Truk Tronton mangatakan kepada awak Media, kami sangat sulit mengendalikan mobil, saat melintasi jalan alternatif ini diakibakan jalan yang sudah banyak berlubang, sehingga kami khawatir dengan kemerengan truck, takut terbalik.
“Kita sangat berharap untuk segera di perbaiki agar tidak menelan korban besar dari pihak penguna jalan Alternatif ini kedepan yang lebih baik,”kata Fadli dengan serius.
Warga Rancong, M.Isa mengatakan, juga sangat kecewa dengan jalan yang penuh dengan lubang dan berbedu sampai saat ini belum ada perhatian perbaikan padahal beberapa malam yang lalu telah mangalami kecelakaan satu truck bermuat barang tergelicir ke parit
“Kami atas nama warga, berharap sangat kepada pemda Kabupaten Bireuen dan pihak Rekanan yang mengejarkan jalan alternatif ini, untuk turun tangan mengambil langkah tersebut, sehingga pengguna jalan tidak mengeluh dan resah disepanjang jalan tersebut,”
Lanjutnya, kalau ini tidak di indahkan oleh pemangku kepentinggan maka jangan salahkan warga apabila suatu saat jalan ini ditutup total, dan mereka meminta pihak Rekanan, jangan menyiram hanya sekali sehari tetapi siramlah sesuai dengan kebutuhan, jangan buat warga hirup debu tiap hari, tutpnya.
Sebelum berita ditayangkan Media ini, belum berhasil konfirmasi pihak Rekan dan dinas terkait, dikarenakan tidak terjawab pangilan lewat sambungan seluler mereka. (Abdullah Peudada)