Dinkes Berikan Pembekalan SBH dan Poskestren

  • Whatsapp

PROBOLINGGO, beritalima.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo, Selasa (3/10/2017) memberikan pembekalan Saka Bakti Husada (SBH) dan Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) di ruang pertemuan Tengger Kantor Bupati Probolinggo.
Kegiatan yang dibuka oleh Kepala Dinkes Kabupaten Probolinggo dr. Shodiq Tjahjono ini diikuti oleh 165 orang peserta terdiri dari pelaksana promosi kesehatan, sanitasi, KIA, gizi, program P2P dan Dinkes Kabupaten Probolinggo.
Selama kegiatan peserta mendapatkan materi konsep dasar poskestren, peran pontren (pondok pesantren) dalam mendukung poskestren, kelembagaan SBH dan perkembangan SBH di Kabupaten Probolinggo oleh narasumber dari Dinkes Provinsi Jawa Timur, Kwarda Gerakan Pramuka Jawa Timur, Kwarcab Gerakan Pramuka Probolinggo, Kemenag Kabupaten Probolinggo dan Dinkes Kabupaten Probolinggo.
Kasi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat Dinkes Kabupaten Probolinggo Sri Rusminah mengungkapkan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman petugas puskesmas tentang poskestren dan SBH sehingga mampu memahami konsep dasar dan cara membentuk poskestren, kelembagaan SBH serta pengembangan UKBM di wilayah kerja masing-masing.
“Agar kemampuan petugas kesehatan lebih baik, maka diperlukan pembekalan tentang UKBM (Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat), khususnya poskestren dan Saka Bakti Husada,” katanya.
Sementara Kepala Dinkes Kabupaten Probolinggo dr. Shodiq Tjahjno mengatakan kegiatan promotif dan preventif menjadi pilar utama agar program dapat diketahui, dipahami dan dilaksanakan oleh sasaran di semua tatanan.
“PHBS dan UKBM merupakan kegiatan yang dilakukan oleh promosi kesehatan sebagai upaya dan bentuk mewujudkan kemandirian masyarakat. UKBM dengan berbagai bentuk yang berkembang sesuai kebutuhan masyarakat merupakan pemberdayaan masyarakat dalam membentuk desa/kelurahan siaga,” katanya.
Menurut Shodiq, pada masyarakat yang sudah mandiri maka akan terwujud bentuk UKBM sesuai yang dibutuhkan, kader-kader yang mampu untuk menggerakkan anggota masyarakat di lingkungannya. Tokoh agama dan tokoh masyarakat yang peduli dengan kesehatan masyarakat serta pendanaan yang bersumber dari masyarakat.
“Untuk mencapai keberhasilan dalam menggerakkan masyarakat ini, maka petugas kesehatan perlu melakukan strategi pendekatan yang tepat. Dengan kemampuan yang baik yang dimiliki oleh petugas kesehatan dalam melakukan langkah-langkah pemberdayaan masyarakat, maka kegiatan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat akan dapat terlaksana dengan baik dan berkesinambungan,” pungkasnya.(Puput/Aj)

beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *