Dirut Klarifikasi Dugaan Mark UP 13 Milyar Proyek Alkes RSUD Ampana

  • Whatsapp

Ampana, Beritalima.com -Pengadaan proyek Alat Kesehatan (Alkes) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ampana, Kabupaten Tojo Una-una, Sulawesi Tengah yang sebelumnya diduga bermasalah kini Terjawab sudah.

Dikutip dari lpse proyek itu merupakan Pengadaan Alat Kesehatan Kamar Operasi dan Radiologi tahun anggaran 2017 dengan pagu anggaran Rp 13.294.000.000,00 yang di menangkan oleh 2 Perusahaan di Jakarta.

Direktur Rumah Sakit Umum Ampana Dokter Niko Senin (11/2/2019) menjelaskan kepada wartawan terkait Dugaan markup pengadaan Proyek Alkes senilai Rp 13 Milyar berupa Peralatan Alkes untuk Keperluan Rumah sakit bahwa proses penerimaan barang sudah selesai pada tahun 2017.

” Tahun 2017 itu ada dua penyedia barang Alkes, yang saya tahu itu sudah selesai yang 13 Milyar itu memang agak lambat pengiriman barang karena di Import buatan Jerman, bukan produk lokal, barang itu berupa alat alat kesehatan untuk Keperluan Laboratorium” jelas Dokter Niko.

” keterlambatan itu karena masalah ekspedisi, dari hasil pemeriksaan BPK masalahnya adalah keterlambatan dan perusahaan itu sudah di denda ” tambahnya lagi.

Tidak hanya itu, dokter niko juga mengatakan Akibat keterlambatan pengiriman tersebut kedua perusahaan tersebut telah di denda.

” kedua perusahaan ini telah membayar denda masing masing di denda 250 juta dan 300 juta, jadi sudah di bayar dan sudah ada kwitansi pembayaran dan barang yang di Import sudah diterima, jadi dimana markup nya ” terangnya.

” Kalau soal masalah Harga dalam pengadaan barang Alkes ini, BPK tidak ada temukan itu, dan ini proyek tahun 2017 ” tambahnya lagi.

Selain itu, dokter Niko juga menambahkan untuk mencukupi kebutuhan perawatan dalam waktu dekat Rumah Sakit Umum Ampana akan menambah 10 Ruangan VIP baru dan ruangan VIP yang lama di ubah menjadi ruangan kelas Satu .

Dan Hingga saat ini Pihak RSUD masih menerima pasien yang memegang kartu BPJS.

” kita sudah konfirmasi ke DPRD, dan penambahan ruangan VIP baru berdasarkan dari BPJS ruangan kelas satu kita masih kurang, sehingga dengan penambahan ruangan ini bisa memenuhi perawatan pasien BPJS” Tandasnya (HW)

beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *