MADIUN, beritalima.com- Para calon tenaga kerja di Kota Madiun, Jawa Timur, akan terus didorong untuk memiliki kemampuan bekerja sehingga siap untuk terjun di dunia kerja. Ini arena ternyata sebagian besar lulusan sekolah-sekolah belum 100 persen siap bekerja.
Hal ini terungkap dalam Fasilitasi Komunikasi dan Koordinasi Ormas/LSM di lantai 4 gedung Graha Krida Praja, Pemkot Madiun.
Kabid Ketenagakerjaan Dinas Tenaga Kerja Kota Madiun, Varda Yuniati, sebagai narasumber acara mengatakan, kesiapan yang lumayan rendah dialami oleh calon tenaga kerja atau canaker lulusan SMA. Meski telah menamatkan wajib belajar 12 tahun, tetapi kemampuan bekerja ketika masuk ke pabrik, kantor atau lembaga lainnya hanya sekitar 25 persen.
“Nah, ini kendala. Disitulah tugas kami untuk bisa menyiapkan canaker hingga siap 100 persen dalam bekerja. Caranya seperti apa? Ya kami laksanakan berbagai pelatihan untuk keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan oleh penyedia kerja,” ujar Varda.
Untuk pelatihan yang disediakan, lanjut Varda, cukup beragam. Mulai dari operasional komputer, otomotif sampai rias pengantin. Semuanya didasarkan pada musrenbang yang telah dilaksanakan beberapa waktu lalu.
“Ada sekitar 1000-an warga kita yang menginginkan pelatihan-pelatihan itu. Sekarang sedang direkap (dihitung). Nanti akan kita undang untuk latihan begitu kita siap. Selama satu bulan latihan, gratis, dapat snack dan makan siang. Ini wujud keseriusan Pemkot untuk mendorong warga agar semuanya bekerja dan Kota Madiun menjadi sejahtera,” ujar Varda.
Dari berbagai kegiatan latihan keterampilan di 2017, saat ini telah terjadi penurunan tingkat pengangguran terbuka dari 5 persen menjadi sekitar 4 persen saja. Kemudian, angka partisipasi angkatan kerja juga mengalami kenaikan, dari sekitar 65 persen di 2016 menjadi 67 persen di tahun 2017 lalu.
Selain soal pelatihan, Varda juga mengingatkan agar warga yang berminat menjadi TKI benar-benar jeli dalam memilih PJTKI yang memberangkatkan. “Jangan sampai pakai yang tidak resmi, risikonya besar karena bisa jadi masuk ke negara orang secara ilegal. Konsekuensi hukumnya besar sekali,” ulasnya.
Narasumber dari Dinas Komunikasi dan Informatika yang juga Kasi Tata Pemerintahan Elektronik, Noor Aflah menyatakan, pihaknya mendukung peningkatan kesejahteraan ekonomi warga dengan penyediaan akses internet gratis.
“Kita sangat mengerti kebutuhan orang masa kini, yaitu akses internet untuk online shop atau online market. Pemkot melalui kami telah menyediakan 150 lebih titik wifi gratis yang bisa dioptimalkan warga untuk melancarkan usahanya,” ungkap Noor Aflah.
Di zaman yang sudah serba online, kesempatan berusaha dengan memanfaatkan internet sudah tidak bisa dipungkiri lagi. Bahkan, kata Noor Aflah, bila perlu seorang pengusaha kuliner tidak perlu menyewa tempat berjualan, tapi cukup di rumah namun pemasarannya melalui internet dengan cara layanan pesan antar.
“Kami sangat mendorong tumbuhnya industri kreatif yang tentunya akan mendorong perekonomian. Bukan saja bagi pelaku industri kreatif itu, tapi juga bagi Kota Madiun. Jangan diremehkan industri semacam ini, kelihatannya saja kecil-kecil tapi jumlahnya banyak sekali dan itu bisa menggerakkan perekonomian daerah menjadi lebih kencang,” ungkapnya sambil menyebut bahwa saat ini sudah banyak industri kreatif di Kota Madiun. (Kominfo).