BANYUWANGI, beritalima.com – Tahun 2018 ini, PT Bumi Suksesindo (BSI) telah memasuki tahun keenam sebagai operator tambang emas di Tumpang Pitu Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi. Selama itu, PT BSI telah melampaui tiga fase penambangan, yaitu eksplorasi, konstruksi dan saat ini merupakan tahun kedua fase produksi.
Semenjak memasuki fase produksi, PT BSI terus meningkatkan program-program sosialnya melalui corporate social responsibility (CSR).
Menurut Presiden Direktur PT BSI, Adi Adriansyah Sjoekri, hal ini bertujuan untuk meningkatkan dampak positif kehadiran perusahaan kepada masyarakat.
“Program-program ini kami adakan untuk mendukung kemandirian masyarakat secara sosial-ekonomi. Karena kami (BSI) tidak selamanya ada di Sumberagung,” jelas Adi.
Adi menambahkan pihaknya juga memastikan bahwa program-program sosial PT BSI dapat berjalan dengan lancar dan tidak tumpang tindih dengan program-program pemerintah.
“Untuk itu kami selalu berkoordinasi dengan pihak pemerintah untuk memastikannya,” imbuhnya.
Secara formal, PT BSI telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) mengenai pelaksanaan CSR bersama Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. MoU ini ditandatangani oleh Direktur PT BSI, Cahyono Seto dan Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas pada Kamis (12/4).
“Sebagai aset Pemkab Banyuwangi, BSI berkomitmen untuk terus mengambil inisiatif dan berkontribusi secara langsung dalam pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Banyuwangi. Besarnya dukungan dan kerjasama dengan Pemerintah serta masyarakat Banyuwangi menjadi salah satu kunci keberhasilan PT BSI beroperasi secara optimal di tambang emas Tujuh Bukit,” jelas Seto saat itu.
Selain penandatanganan MoU CSR, pada semester pertama 2018 ini PT BSI telah
merealisasikan program-program lainnya, seperti infrastruktur pendidikan di 17 lembaga pendidikan TK dan SD di wilayah Kecamatan Pesanggaran, pengoperasian empat buah bus sekolah, dan 180 beasiswa untuk tingkat SD, SMP, SMA dan Strata-1.
Di bidang pendidikan, Mobil Layanan Kesehatan (MLK) juga telah beroperasi. Mobil ini menjangkau daerah-daerah yang masih sulit mengakses fasilitas dan layanan kesehatan. Pengoperasian MLK ini bekerjasama dengan Puskesmas Pesanggaran, Sumberagung dan Siliragung sebagai representasi pemerintah bidang kesehatan.
Selain itu, saat ini PT BSI sedang menyelesaikan proyek pembangunan jalan sepanjang kurang lebih empat kilometer di Desa Sumberagung. Jalan ini merupakan akses utama menuju pantai wisata Pulau Merah dan Pancer.
“Semoga dengan selesainya pembangunan jalan ini dapat mendorong peningkatan pengunjung wisata karena jalannya bagus,” harap Adi.
Selain program-program di atas, PT BSI telah mengembangkan program-program pemberdayaan ekonomi masyarakat. Di antara program-program yang telah dijalankan antara lain pendampingan petani padi dengan penerapan metode SRI (System of Rice Intensification), pendampingan petani kopi dan pendampingan usaha kecil menengah
(UKM).
(Bi)