MAKASSAR. Energi biomassa merupakan salah satu sumber energi alternatif yang sangat penting dan potensial dikembangkan untuk berbagai kebutuhan.
Pengembangan sumber energi biomassa seperti limbah penggilingan padi (sekam padi) sangat tepat dilakukan di negara kita sebagai negara agraris, karena ketersediaan bahan sekam padi cukup banyak dan mudah didapatkan.
Salah satu penggunaan yang sangat penting dari sekam ini yaitu sebagai sumber panas/kalor untuk berbagai keperluan seperti mengeringkan gabah padi setelah panen.
Kebanyakan petani melakukan pengeringan padi dengan menjemur langsung dibawah terik sinar matahari sehingga pengeringan akan tertunda bila cuaca tidak baik atau pada musim hujan.
Selama ini limbah penggilingan padi hanya sedikit yang memanfaatkan sebagai sumber energi alternatif karena nilai kalornya cukup rendah.
Sekam meskipun memiliki nilai kalor yang relatif rendah akan tetapi pengembangan sumber energi biomassa ini sangat mendukung kebutuhan energi
Dosen UTS Makassar, Sattar, S.Pd, ST, M.Si sebagai ketua Tim pada Program Kemitraan Masyarakat (Hibah Pengabdian Masyarakat Ristek Dikti 2019) dan anggota tim Yayuk Chandra Pratiwi, SE, Ak, M.Ak.
Berkolaborasi dengan anggota tim dari Politeknik Negeri Ujung Pandang yaitu Prof.Dr.Ir Muhammad Anshar,M.Si telah berhasil merampungkan alat pengering gabah dan telah menguji coba alat pengering gabah berbahan bakar Sekam tersbut.
Kepada media, Selasa 10 September 2019 menegaskan, alat tersebut di buat dan diuji coba di Bengkel Politeknik ATI Makassar, Jalan Sunu Makassar, alat tersebut telah diantar kelokasi Mitra di Kelurahan Allepolea Kec Lau Kabupaten Maros, katanya.
Dan dalam waktu dekat akan dilakukan pelatihan penggunaan alat tersebut kepada masyarakat khususnya pekerja Penggilingan Padi, agar menjadi solusi peneringan pada musim hujan. (ila nurul falah).