DPRD Usulkan Puskesmas Matako Yang Baru Dibangun Jadi Tempat Karantina Covid-19

  • Whatsapp

Ampana, Beritalima.com | Dalam mendukung surat edaran Bupati Tojo Una-una tentang pemberlakuan Buka Tutup Jalan dipos perbatasan demi Peningkatan Kewaspadaan dan Upaya Pencegahan Terhadap Resiko Penularan Infeksi Virus Corona (Covid-19),

Andri Purwanto, anggota DPRD komisi 1 dari Fraksi Partai Demokrat meminta Pemkab Touna melalui Dinas kesehatan Touna untuk menyiapkan tempat Karantina di Pos perbatasan.

” khususnya di daerah perbatasan Pemerintah Harus sudah menyiapkan tempat karantina sehingga kalau ada masyarakat yang akan masuk ke wilayah kabupaten tojo una una apalagi yang dari daerah terpapar mereka tidak bisa langsung pulang kerumah akan tetapi harus masuk ke tempar karantina selama 14 hari ” jelas Andri Purwanto kepada Media Parlemen,Selasa (7/4/2020)

“dan ini harus di patuhi tanpa ada alasan apapun. Oleh karena itu pemerintah harus menyediakan biaya makan, obat obatan, APD dan tenaga medis untuk merawat dan memantau perkembangan kondisi kesehatan mereka yg dikarantina” terangnya.

Sementara itu ,Andri mengusulkan khusus untuk wilayah perbatasan poso-ampana di kecamatan tojo barat agar bisa menggunakan Puskesmas Matako yang baru dibangun 2019 kemarin.

“Puskesmas ini belum digunakan bisa kita alih fungsi sebagai tempat karantina ” ucap Andri

Lebih lanjut dikatakan, Untuk di daerah perbatasan morowali utara dan kecamatan Tojo kita bisa gunakan sekolah sekolah yang ada di beberapa desa yang lokasi sekolahnya tidak berdekatan dengan pemukiman masyaraka

” Sama halnya dengan perbatasan luwuk-ampana. ,sehingga lebih efektif dalam hal mengontrol dan mengecek kondisi kesehatan masyarakat yang baru tiba dari daerah yang terpapar ” jelasnya

Menurut legislator partai Demokrat ini karena mereka ditempatkan dalam satu lokasi Mengingat wabah virus covid 19 ini penyebaran dan penularannya dibawah oleh manusia.

” langkah ini yang kami anggap efektif sehingga bisa langsung memutus mata rantai penyebaran virus covid19. apabila langkah ini tidak cepat di lakukan maka orang akan bebas masuk ke wilayah touna khususnya masyarakat yang dari daerah terpapar” ujarnya

“Dan tidak ada jaminan orang yang dari daerah terpapar akan mengisolasilan diri dirumah dan tidak berkeliaran diluar rumah” kata Andri.

Menurutnya, sudah banyak bukti yang di temui dilapangan orang yang datang dari daerah terpapar masih berkeliaran di luar rumah tanpa mengisolasikan dirinya dirumah.

” Sehingga ini yang akan menjadi sumber masuknya virus covid19 di touna.” Tandasnya (HW)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait