BATAM, beritalima.com – Dr. Richard Pasaribu, Anggota DPD RI Perwakilan Kepri meninjau proses pembangunan RS Khusus Virus Corona di Galang, Batam, Kamis (12/03/2019).
Richard Pasaribu menyatakan bahwa semua pihak harus mendukung proses pembangunan RS Khusus Virus Corona di Galang. Batam sangat diuntungkan dengan adanya bekas Camp Pengungsi Vietnam yang bisa direnovasi untuk dijadikan RS Khusus Virus Corona.
“Kita semua harus mendukung pembangunan RS Khusus Virus Corona di Galang, sebagai kebijakan nasional yang dicanangkan Pemerintah Pusat, karena protap penanganan wabah ini mengharuskan orang yang positif virus corona segera dapat diisolasi,” terang Richard setelah meninjau proses pembangunan RS Khusus Virus Corona di Galang yang ditargetkan selesai 28 Maret, 2020 ini.
“Justru kalau pasien virus corona digabung di RS Umum biasa, peluang menjangkiti pasien-pasien lain, bahkan paramedis, akan lebih besar,” tegas Richard Pasaribu.
Perlunya Manajemen Komunikasi Krisis Wabah Virus Corona
Richard Pasaribu juga meminta supaya Pemerintah Pusat dan Daerah melakukan manajemen komunikasi tentang krisis wabah virus corona dengan baik agar masyarakat tidak panik dan teredukasi untuk tidak sampai terjangkit virus corona.
“Manajemen komunikasi krisis wabah virus corona sangat perlu dijalankan Pemerintah dengan baik, jangan sampai terjadi simpang siur informasi yang bisa memicu kepanikan di tengah-tengah masyarakat,” pinta Richard Pasaribu.
Richard Pasaribu, juga menyatakan bahwa wabah virus corona sekarang telah menjadi ancaman besar bagi umat manusia di seluruh dunia.
“Wabah ini menjadi ancaman besar kita seluruh umat manusia, termasuk perekonomian dunia, oleh karena itu kita harus meningkatkan kewaspadaan dengan menjalani pola hidup sehat dan preventif, dengan secara disiplin menjalankan anjuran-anjuran pencegahan yang sudah disampaikan Pemerintah, “terang Richard Pasaribu.
“Sambungnya mengenai perkembangan informasi tentang wabah ini, kita percayakan ke Pemerintah, termasuk media agar memberikan informasi yang baik,dan jangan panik dengan imformasi informasi yang tidak jelas, ” tutup Richard Pasaribu mengakhiri. (rr)