beritalima.com _ Sejak resmi dikenalkan di awal Oktober, dua perempuan pebisnis Kunmas’adah dan Christine Wu siap membawa Azkimore menjadi sebuah brand busana muslim yang ternama di skala nasional dari Surabaya.
Penegasan itu disampaikan keduanya dalam dalam Customer Special Gathering Sabtu (7/10/2017) di Benowo Trade Center Blok A27-28 Surabaya, di depan 150 kastamer setia Azkimore yang selama ini sudah setahun menggunakan produk busana muslim asli Benowo itu.
Diungkapkan keduanya, mereka saat ini ingin Azkimore lebih memperhatikan kualitas produksinya. Untuk urusan itu Kunmas’adah diberikan tanggung jawab utama untuk berkonsentrasi menangani proses di dalam atau fokus pada produksi. Peran Kunmas’adah utamanya pada detail produk-produk Azkimore yang harus up to date mengikuti tren.
Kun lah yang menuangan ide-ide rancangan yang kekinian dan lebih mengarah kepada kualitas sehingga kastamer menjadi sangat terpuaskan dan menjadi loyal dengan produk-produk Azkimore.
Nah menurut Christine urusan dapur atau produksi ini kadang diabaikan oleh perusahaan garmen sehingga saat ini banyak yang jatuh. “Padahal kulaitas itu sangatlah penting. Jangan hanya mem-branding produk tanpa menjaga kualitasnya,” katanya.
Maka Christine lalu turun untuk mengawal Kun agar menjaga kualitas produksi Azkimore secara stabil. Sebab itulah modal untuk bisa dimunculkan kekuatan atau potensi bisnisnya yang bisa diikuti oleh kastamer Azkomore. “Kain, jahitan, ukuran, kenyamanan, warna, model dan semua pernak-pernik yang berkaitan dengan produksi menjadi ranah yang dipentingkan di Azkimore.
Diakui Kun, sejak mula mengembangkan bisnisnya, ia memang lebih banyak menempatkan diri mengurus internal itu semua. “Sementara saya lebih pada urusan eksternal yang tak kalah pentingnya bila produk berkualitas siap dipasarkan,” kata Christine, seorang bussinness coach yang menjadi partner baru Kun dalam mengembangkan Azkimore.
Dijelaskan Christine, mereka berencana untuk membidik segmen menengah atas namun masih dengan harga yang terjangkau. Meski begitu segmen menengah ke bawah tetap dijamin mampu untuk membeli dan menggunakan Azkimore sekaligus menjadikannya sebagai lahan bisnis. “Azkimore membuka kesempatan untuk menjadi distributor-distributor dan agen-agen di semua kota di seluruh Indonesia,” katanya.
Untuk mendukung kesempatan itu, Azkimore sedang melirik atau mengangkat tema-tema lokal kedaerahan yaitu batik Surabaya serta detail-detail unik etnik yang dimasukkan ke dalam busana. Mengangkat potensi lokal menuju global itu sangat terasa dalam Azkimore Special Gathering yang mengenalkan brand Azkimore Moslem Wear secara resmi pada publik Surabaya di daerah asal produksi Azkimore, Benowo.
Bukan hanya kaya nuansa lokal tetapi Azkimore sangat memperhatikan kualitas bahan yang digunakan, jahitan yang halus serta kenyamanan busana saat dipakai. Itulah letak more atau kelebihan dalam busana Azkimore.
“Target kami adalah go global. Mengangkat citra potensi lokal yang go global. Kalau bisa produk Azkimore ada di semua penjuru dunia. Kalau bisa semua orang di seluruh dunia menggunakan produk Azkimore dari Suroboyo ini,” tandas Kun dengan semangat. (*)