Dusun Langgeng Disiapkan Menjadi Kampung Daur Ulang Sampah

  • Whatsapp

WONOSOBO, beritalima.com – Kampung daur ulang sampah mungkin asing bagi sebagian orang. Namun tak berapa lagi di Wonosobo akan berdiri kampung tersebut. Hal ini ditandainya dengan diadakan musyawarah perencanaan pembentukannya yang dilakukan oleh Shirvano Consulting UGM, Kades Karangluhur kecamatan Kertek dan inisiator kampung daur ulang di paseban Pasar Kumandang pada Minggu (5/5).

Diungkapkan inisiator kampung daur ulang sampah, Sigit Budi Martono bahwa dirinya melihat dusun Langgeng desa Karangluhur kecamatan Kerttek memiliki keunikan dimana sejak 20 tahun lalu warganya sebagian besar berprofesi sebagai pemulung sampah, baik pemulung langsung maupun sebagai pengepul.

Bacaan Lainnya

“Melihat keunikan dusun berpenduduk 63 KK tersebut, saya kemudian berdiskusi dan survei lapangan bersama Shirvano Consulting UGM. Hasilnya muncul ide menciptakan kampung daur ulang sampah yang kedepannya dapat dijadikan contoh bagi kampung lain sehingga masa depan kampung ini menjadi lebih baik.” Jelas Mas Tono panggilan akrabnya.

Dilain pihak Retas Amjad, arsitek penataan kota dan desa dari Shivano Consulting menegaskan pihaknya memiliki tim yang sering disebut pembelajar desa yang fokusnya merencanakan dan menciptakan kota dan desa agar menjadi lebih maju.

“Kami selalu mempelajari dan mensurvei potensi keunikan yang dimiliki sebuah desa guna mengangkat derajatnya sehingga berkembang dan menjadi percontohan bagi desa lainnya. Salah satunya di dusun Langgeng ini dengan potensi pengolahan sampah dengan harapan nantinya nilai jual sampahnya akan mengalami kenaikan.” Tegasnya.

Disebutkan terdapat lima jenis sampah yang bisa dikelola dan diolah menjadi sebuah kerajinan yaitu sampah dari plastik, kertas, kardus, bekal elektronik dan kaleng.

Kegiatan yang menjadikan dusun Langgeng desa Karangluhur sebagai kampung daur ulang tersebut mendapat dukungan dari kepala desanya. Dimana dia juga menceritakan warganya sebelum beralih profesi mengumpulkan barang-barang bekas adalah pembuat anyaman bambu dan bertani itu pun hanya beberapa orang saja yang memiliki lahan sehingga pendapatannya sangat minim.

“Kami berterima kasih atas usaha yang telah dilakukan guna memajukan desa kami. Semoga dapat berjalan lancar dan sukses.” Ucap Sucipto. (Budi)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *