Beritalima.com ( Pertumbuhan ekonomi Aceh pada triwulan I-2024 dibandingkan dengan triwulan I-2023 (year-on-year) mengalami peningkatan sebesar 4,82 persen, hal ini disampaikan oleh Kepala BPS Provinsi Aceh Ahmadriswan Nasution, Senin 6 Mei 2024.
Menurutnya Pertumbuhan ini terjadi di semua sektor kecuali jasa keuangan dan jasa kesehatan. Sektor yang mengalami pertumbuhan signifikan antara lain transportasi dan pergudangan sebesar 10,65 persen, pengadaan listrik dan gas sebesar 9,22 persen, administrasi pemerintahan.
“Pertahanan, dan jaminan sosial sebesar 9,08 persen, serta pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 7,04 persen. Namun, sektor jasa kesehatan mengalami kontraksi sebesar 5,74 persen, dan sektor jasa keuangan mengalami kontraksi sebesar 0,38 persen.
Dibandingkan dengan triwulan IV 2023 (quarter-to-quarter), ekonomi Aceh mengalami kontraksi sebesar 6,44 persen. Lapangan usaha yang mengalami kontraksi signifikan adalah konstraksi sebesar 19,61 persen, pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 9,67 persen, serta administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib sebesar 6,74 persen.
Namun, sektor transportasi dan pergudangan mencatat pertumbuhan sebesar 6,70 persen, diikuti oleh sektor jasa pendidikan sebesar 5,69 persen, dan sektor jasa lainnya sebesar 3,80 persen.
Struktur PDRB Aceh pada triwulan I-2024 menunjukkan dominasi sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 31,65 persen, diikuti oleh perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 15,28 persen, serta administrasi pemerintahan sebesar 8,70 persen. Kelima sektor tersebut menyumbang 70,54 persen dari PDRB Aceh.
Dari sisi pengeluaran, semua komponen mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada Komponen Pengeluaran Konsumsi LNPRT (PK-LNPRT) sebesar 29,34 persen,
“Diikuti oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) sebesar 20,83 persen. Namun, Komponen Impor Barang dan Jasa tumbuh sebesar 11,82 persen, yang merupakan faktor pengurang dalam PDRB menurut pengeluaran.
Selain data ekonomi, juga disampaikan Indeks Ketimpangan Gender (IKG) tahun 2023, yang menurun menjadi 0,489 dari 0,504 pada tahun 2022. Hal ini menunjukkan perbaikan dalam dimensi kesehatan reproduksi, pemberdayaan, dan pasar tenaga kerja.
Terakhir, indikator ketenagakerjaan menunjukkan penurunan tingkat pengangguran terbuka (TPT) menjadi 5,56 persen pada Februari 2024, turun 0,19 persen poin dari Februari 2023. Ini menunjukkan adanya peningkatan dalam lapangan kerja di Aceh.
BPS Aceh berkomitmen untuk menyediakan data statistik berkualitas guna memberikan insight bagi pemerintah dan pengguna data lainnya dalam perumusan kebijakan serta untuk kemajuan pembangunan di Provinsi Aceh.” Ujarnya.” (A79)