Empat Inovasi Pengadilan Agama Kota Madiun, Dilaunching

  • Whatsapp

MADIUN, beritalima.com- Mahkamah Agung Republik Indonesia resmi me-launching empat inovasi aplikasi Pengadilan Agama Kota Madiun (Pakotama), Jawa Timur, secara virtual, Kamis 15 Juli 2021, lalu.

Peluncuran ini dihadiri oleh Direktur Pembinaan Administrasi Peradilan Agama Mahkamah Agung Republik Indonesia Dr. Dra. Nur Djannah Syaf, S.H., M.H., Ketua Pengadilan Tinggi Agama Jawa Timur, Ketua Pengadilan Agama Se-koordinator Madiun, Dinsos Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Kota Madiun, Dukcapil Kota Madiun, Kabag Hukum, dan Kabag Pemerintahan Setda Kota Madiun, Kemenag Kota Madiun, KUA se-wilayah Kota Madiun, para Dekan Fakultas Hukum dan Syariah IAIN Kediri, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dan Unmer Madiun.

Berikutnya, PT. Pos Madiun, Ketua DPC Peradi Madiun, Ketua DPC APSI Madiun, Ketua DPC KAI Madiun, Bank Syariah Indonesia (BSI) Madiun, Camat serta Lurah se-wilayah Kota Madiun.

Ketua Pengadilan Agama Kota Madiun, Jamadi, Lc, M.E.I, juga perkenalan singkat empat inovasi aplikasi

“Kami mengucapkan terimakasih dan apresiasi atas kehadiran Direktur Pembinaan Administrasi Badilag Mahkamah Agung Republik Indonesia, Ketua PTA Jawa Timur, Sekretaris PTA Jawa Timur H. Agus Widyo Susanto, S.H., M.H., Ketua Pengadilan Agama Se-koordinator Madiun dan seluruh tamu undangan,” ucapnya.

Pada satu sisi, lanjutnya, perkembangan teknologi informasi begitu cepat. Disisi lain, managemen kinerja hakim dan aparatur Pengadilan Agama juga dituntut lebih cepat, tepat, efektif dan efisien sebagai konsekuensi logis dari tuntutan pelayanan kepada masyarakat yang lebih baik, mudah, cepat, sederhana, murah dan efisien.

“Ditambah dengan kondisi Covid -19 yang melanda yang hingga kini belum berakhir, menuntut seluruh aparatur pengadilan, khususnya kami aparatur Pakotama selalu berfikir keras untuk mencari cara dan solusi terhadap kondisi dan tuntutan tersebut. Maka muncullah ide-ide cerdas dan kreatif dari aparatur Pakotama. Kemudian lahirlah inovasi-inovasi. Diantaranya empat inovasi aplikasi Pakotama,” jelasnya.

Empat inovasi aplikasi tersebut yakni Silandep. Aplikasi Silandep merupakan singkatan dari Sistim Informasi Layanan Dukcapil dan Pengadilan Agama Kota Madiun. Aplikasi ini merupakan hasil kerjasama antara Pemerintah Kota Madiun dengan Pakotama yang didukung penuh oleh Dinas Kominfo Kota Madiun. Latar belakang lahirnya aplikasi ini untuk mempercepat dan memangkas birokrasi pelayanan dalam perubahan status kependudukan masyarakat yang berperkara. Dengan begitu, masyarakat tidak perlu lagi untuk datang ke Dispendukcapil guna melakukan pengajuan perubahan data karena pengambilan KK dan KTP akan diterima bersamaan dengan pengambilan akta cerai dan/atau salinan putusan.

Kedua, Bluder Pakotama. Ini merupakan singkatan dari Booking Dulu dan Diantar. Nama ini diambil dari salah satu nama makanan khas Kota Madiun. Aplikasi ini merupakan hasil kerjasama Pakotama dengan PT Pos Indonesia Cabang Madiun. Aplikasi ini murni dari ide-ide kreatif aparatur Pakotama termasuk pembuatan aplikasinya 100% dikerjakan oleh tim IT Pakotama. Aplikasi ini lahir dari keprihatinan Pakotama dengan kondisi pandemi Covid 19 yang mengharuskan sebisa mungkin mengurangi kerumunan, mobilitas dan kotak antar manusia sekaligus untuk mempermudah masyarakat guna mendapatkan produk pengadilan. Yaitu akta cerai dan/atau salinan putusan serta untuk menutup potensi gratifikasi dengan cara mengurangi interaksi langsung antara aparatur Pakotama dengan para pihak. Dengan aplikasi ini, masyarakat dapat menerima produk hukum Pakotama dengan hanya memesan dari rumah menggunakan ponsel atau smartphone secara online. Dengan begitu, masyarakat tinggal menunggu di alamat yang diinginkan di wilayah Kota Madiun, yang nanti akan di antarkan oleh kurir pos.

Ketiga, yakni Pecel Pakotama. Nama ini merupakan singkatan dari Persuratan dan Cuti Elektronik Pengadilan Agama Kota Madiun. Nama ini juga diambil dari salah satu nama makanan khas Madiun dan juga dikerjakan 100 % oleh tim IT Pakotama. Aplikasi ini dilakukan secara online dan mempunyai tiga fungsi. Pertama mengelola surat masuk, mengelola surat keluar, dan mengelola cuti pegawai. Aplikasi ini juga terinspirasi dengan kondisi pandemi Covid- 19 dan juga demi efektifitas dan efisiensi dalam proses managemen Pakotama. Dengan aplikasi ini, pimpinan dapat memberikan disposisi darimana saja melalui smarthphone. Aplikasi ini memiliki keunggulan dalam kecepatan manajemen persuratan dan manajemen cuti . Yaitu mulai dari pimpinan, pejabat, atau pegawai sesuai dengan disposisi yang dituju akan mendapatkan pemberitahuan/notifikasi melalui telegram untuk mengetahui adanya surat masuk tersebut.

Dan keempat adalah Brem Pakotama. Nama ini merupakan singkatan dari Be Serve Modern Pengadilan Agama Kota Madiun. Artinya, jadilah pelayan yang modern. Nama aplikasi ini juga diambil dari salah satu nama makanan khas Madiun dan 100 % dikerjakan tim IT Pakotama. Aplikasi ini terdiri dari tiga fungsi. Antara lain buku tamu, penilaian survei kepuasan masyarakat, dan penilaian kepuasan PTSP yang semuanya dilakukan secara online.

Aplikasi ini memiliki keunggulan, yaitu pegawai dapat langsung mengambil data penilaian indeks kepuasan masyarakat dan nilai tingkat kepuasan masyarakat di meja PTSP secara keseluruhan dan rinci tiap data.

Jamadi, Lc., M.E.I. berharap, dari inovasi aplikasi Pecel dan Brem dapat membuat kinerja lebih efektif dan efisien sehingga dapat memberikan pelayanan yang prima, cepat dan murah, melalui aplikasi Silandep dan Bluder.

“Meskipun masih banyak kekurangan, semoga hasil karya ini bisa bermanfaat untuk para pencari keadilan. khususnya masyarakat Kota Madiun.

”Kami menjamin perbaikan dan update aplikasi akan terus dilakukan secara berkesinambungan untuk kebutuhan yang ada di masa mendatang,” tuturnya.

Sementara itu, Direktur Pembinaan Administrasi Peradilan Agama Mahkamah Agung, Dr. Nur Jannah Syaf, SH. MH, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan sangat bangga kepada seluruh aparatur Pakotama yang telah membuat inovasi aplikasi tersebut.

“Dengan adanya empat inovasi aplikasi ini, mudah-mudahan menggenjot nilai tinggi dalam pembangunan ZI menuju WBK untuk Pakotama. Saya berharap, Pakotama menjadi salah satu satker peraih WBK di wilayah PTA Surabaya,” harapnya. (Dibyo).

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait