JAKARTA, Beritalima.com– Senator perempuan asal Dapil Provinsi Jakarta, Fahira Idris menilai pengungkapan pelaku penyebar hoaks terhadap Cawapres Sandiaga Uno menjadi salah satu prasyarat kampanye Pilpres 2019 berlangsung damai.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI mengaku resah karena kasus itu bakal terulang bila penegak hukum tidak tegas. Operator dan ‘otak’ dari penyebar fitnah lewat situs abal-abal kepada Cawapres Sandiaga Uno harus segera terungkap.
“Jika tidak cepat terungkap, kampanye pilpres akan suram karena akan didominasi oleh kampanye hitam. Saya yakin situs-situs hoaks seperti ini akan jadi ‘jamur dimusim hujan’ jika kepolisian tidak cepat menangkap pelakunya,” kata putri anggota Kabinet Orde Baru, Fahmi Idris ini kepada awak media akhir pekan ini.
Fahira memandang munculnya situs hoaks pada Cawapres Sandiaga Uno ialah pelecehan terhadap institusi penegak hukum. Situs hoaks seakan ‘menantang’ Polri yang sebelum kampanye pilpres sudah memperingati agar tak ada upaya menyebar hoaks. Keseriusan Polri dilihat dari dikuatkannya Satgas Nusantara yang bertugas menangkal hoaks.
“Kalau sudah buat situs khusus, artinya mereka terorgansir dan ada penyandang dananya. Saya rasa, Polri punya semua sumber daya untuk membongkar dan menangkap ‘otak’ di balik situs hoaks ini dan ini sudah dibuktikan Polri dengan cepat mengungkap kasus-kasus sejenis sebelumnya.”
Pengungkapan kasus situs hoaks dan fitnah yang menimpa Cawapres Sandiaga Uno menjadi ujian bagi komitmen kepolisian untuk tegas kepada semua pelaku hoaks dan yang terpenting menjadi pembuktian komitmen polri untuk menjaga kampanye pilpres berlangsung sejuk.
“Saya tidak ingin ada persepsi di masyarakat bahwa jika kasus hoaks yang menimpa kubu oposisi prosesnya lamban. Karena saya menyakini Polri sangat proporsional dan profesional menangani semua kasus hoaks dan punya komitmen tinggi menjaga hawa kampanye agar terus sejuk,” demikian Fahira Idrsi. (akhir)