SEMARANG (29/3/19) – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo turut hadir dalam rangkaian acara Future Leader Camp (FLC) 2019. Pada sesi leadership sharing, Ganjar banyak memberikan sharing tentang pengalamannya selama menjadi pemimpin Jawa Tengah.
FLC 2019 merupakan rangkaian acara yang disusun secara matang untuk memberikan pembekalan kepemimpinan bagi 75 aktivis terpilih dari 22 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dari seluruh Indonesia. Antara lain UI, UNJ, IPB, UNPAD, UPI, ITB, UGM, UNY, UPN Veteran Yogyakarta, UNS, UNSRI, UNTAN, UNAIR, ITS, UNESA, UPN Veteran Jawa Timur, UNNES, UNDIP, UB, UM, UNAND, dan UNP.
Dalam acara yang diperuntukkan bagi penerima manfaat Beasiswa Aktivis Nusantara (BAKTI NUSA) Dompet Dhuafa Pendidikan ini, Ganjar mengajak para aktivis untuk memiliki pemikiran yang visioner menghadapi tantangan era disrupsi.
“Saat ini telah terjadi disrupsi dimana-mana. Perang dagang dan perang inovasi telah terjadi antar negara di dunia. Maka, jika kita sebagai bangsa Indonesia tidak melakukan lompatan-lompatan inovasi maka kita akan benar-benar tertinggal”. Papar Ganjar.
Menurut Ganjar, Indonesia adalah bangsa yang besar, apapun yang kita butuhkan ada di negeri ini. Namun di sisi lain masih banyak masalah yang terjadi, mulai dari kemiskinan, kekerasan sosial, narkoba dan yang paling berbahaya adalah masalah korupsi.
Ia juga menambahkan bahwa bangsa Indonesia butuh aktivis-aktivis terbaik calon pemimpin masa depan yang dapat memberikan solusi perbaikan untuk berbagai permasalahan negeri ini.
“Untuk menjadi Indonesia Berdaya di era milenial ini, kita membutuhkan banyak data agar setiap decision making berlandaskan data yang akurat. Menjadi pemimpin di era millennial adalah menjadi problem solver, dan saya optimis kalianlah calon pemimpin masa depan”, tutup Ganjar. (PM)