PROBOLINGGO, beritalima.com – Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Alam Hijau bekerja sama dengan UPTD Kecamatan Gading mengadakan pameran tanaman dan sayuran di areal pertanian Desa Mojolegi Kecamatan Gading, Jum’at hingga Minggu (25-27/8/2017).
Pameran yang mengambil konsep outdoor ini bertemakan “Satukan Hati Tebarkan Cinta Pada Keindahan Tanaman Sayur Yang Menyehatkan Sebagai Sahabat Keluarga”. Pameran ini diikuti oleh 52 kelompok terdiri dari kelompok tani, kelompok wanita tani, PKK, pokmas, LSM dan media di Kecamatan Gading.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Probolinggo Ahmad Hasyim Ashari, Jum’at (25/8/2017) sore. Pembukaan ini dihadiri oleh GM PT PJB UP Paiton Abu Hasan dan Manager CSR PJB Kantor Pusat, Camat Gading Zainuddin, Kepala UPTD Kecamatan Gading Abdul Azis serta kepala desa, tokoh agama dan tokoh masyarakat se-Kecamatan Gading.
Pembukaan ini diawali dengan peninjauan masing-masing stand pameran hortikultura tanaman dan sayuran. Serta panen sayur perdana secara simbolis oleh Kepala DKPP Ahmad Hasyim Ashari, GM PT PJB UP Paiton Abu Hasan dan Camat Gading Zainuddin.
“Jumlah stand mencapai 31 stand. Peserta luar kecamatan sebanyak 2 (dua) dari Krucil dan Krejengan, distributor alsintan 1 stand, pabrikan 2 stand (alsintan dan pupuk organik) dan home industri rumah tangga,” kata Ketua Gapoktan Alam Hijau Supardi.
Menurut Supardi, pameran ini merupakan bukti keberhasilan kelompok tani di Kecamatan Gading menuju kelompok yang lebih maju. “Sesuai dengan visi dan misi Gapoktan Alam Hijau untuk menjadikan Gading sebagai Kota Agropolitan dengan pertanian dan wisata sebagai ujung tombaknya,” jelasnya.
Camat Gading Zainuddin mengharapkan agar pameran hortikultura ini bisa memberikan manfaat bagi kemajuan sektor pertanian di Kecamatan Gading. “Kalau dilihat dari desainnya, ini levelnya sudah masuk tingkat kabupaten dan bukan kecamatan lagi. Semoga kegiatan ini bisa terus dilaksanakan demi kemajuan sektor pertanian di Kecamatan Gading,” katanya disambut applaus para petani.
Sementara GM PT PJB UP Paiton Abu Hasan menyampaikan bahwa kegiatan tahun ini merupakan pameran kedua yang ditangani oleh PT PJB UP Paiton. Pihaknya berkomitmen akan terus berupaya bisa membina Gapoktan Alam Hijau Kecamatan Gading.
“Topiknya meskipun di tengah gunung tetapu menggema hingga ke luar. Tujuan kami bagaimana masyarakat bisa memahami cara berpetani tanpa bahan kimia yaitu organik. Disini sudah bagus, limbah hewan dan daunnya bisa dipakai. Alamnya sehat tanpa ada bahan kimia,” ujarnya.
Sedangkan Kepala DKPP Kabupaten Probolinggo Ahmad Hasyim Ashari menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya terhadap jajaran PT PJB UP Paiton yang sudah mendukung sepenuhnya sehingga pameran hortikultura ini bisa berjalan dengan lancar dan sukses.
“Meskipun even ini biasa, tetapi saya sangat bangga. Karena pesertanya sangat antusias dengan menampilkan inovasi dan terobosan yang ramah lingkungan. Semoga ke depan kegiatan ini bisa berlangsung lebih meriah lagi,” katanya.
Menurut Hasyim, dengan adanya kegiatan ini Desa Mojolegi Kecamatan Gading saat ini sudah berubah menjadi daerah agrowisata dadakan. Dimana masyarakat bisa panen sendiri dan hasilnya ditimbang sendiri.
“Mudah-mudahan kegiatan semacam ini bisa menular ke kecamatan yang lain. Acara ini memang harus dilaksanakan setiap tahun, sehingga ekspose hasil pembangunan pertanian bisa tersampaikan kepada masyarakat,” tegasnya.
Terpisah Kepala UPTD Kecamatan Gading Abdul Azis mengungkapkan bahwa pameran hortikultura Gapoktan Alam Hijau ini sudah memasuki tahun ketiga. Tujuan utamanya adalah menjadikan kawasan wisata petik sayur. Dimana sayurannya sehat tanpa bahan kimia dengan menggunakan pupuk organik buatan Gapoktan Alam Hijau.
“Kegiatan ini merupakan sarana evaluasi masing-masing kelompok tani untuk menunjukkan hasil selama setahun. Juga untuk mengetahui seberapa besar peningkatan masing-masing kelompok dibandingkan sebelumnya,” ungkapnya.
Dalam pameran ini jelas Pembina Gapoktan Alam Hijau ini, ada beberapa kriteria penilaian yang dilakukan dewan juri. Meliputi keragaman tanaman, keadaan tanaman, keindahan stand, kekompakan mulai awal sampai akhir sebagai pertimbangan. “Sekaligus sebagai apresiasi agar lebih bersemangat dan lebih mandiri,” pungkasnya. (Puput/Aj)