JAKARTA, beritalima.com – Presiden Jokowi adalah seorang yang ‘orisinal’. Sebagian besar dari perilaku maupun tindak-tanduknya berlangsung secara natural dan tidak melibatkan konsultan komunikasi politik dalam menentukan pilihan aksi atau gaya tertentu.
Pernyataan itu disampaikan Deputi IV Kepala Staf Kepresidenan Eko Sulistyo saat menerima 20 mahasiswa peminatan Hubungan Masyarakat pada program studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Indonesia di Kantor Staf Presiden, Selasa, 8 Mei 2018.
“Kalau kita perhatikan gaya komunikasi Presiden Jokowi, misalnya ngevlog, bermedsos, memakai jaket dan gaya berpakaian lain yang kemudian ngetrend, semua itu dilakukan Presiden Jokowi dengan alamiah,” kata Eko Sulistyo.
Eko Sulistyo, yang bersama dengan Jokowi sejak Jokowi menjabat Walikota Solo dan Gubernur DKI, berseloroh, kalaupun ada konsultan komunikasi yang ‘didengarkan’ Presiden Jokowi, kemungkinan besar ialah anaknya sendiri.
“Hubungan Presiden Jokowi dengan anak bungsunya, Kaesang Pangarep, sangat dekat. Apalagi Kaesang juga bisa dianggap merepresentasi suara kelompok milenial atau anak muda kekinian,” kata Eko.
Didampingi Tenaga Ahli Kedeputian IV Roysepta Abimanyu, Eko memaparkan, setiap aksi yang diambil Presiden Jokowi selalu dengan maksud tertentu. Saat naik motor gede chopper di Sukabumi atau naik motor trail di Papua, tujuannya bukan sekadar naik motor. “Di situ Presiden Jokowi ingin bertemu dan mendengarkan masukan dari masyarakat. Selain juga untuk memastikan jalan atau proyek yang sedang dikerjakan bisa selesai dan benar-benar bermanfaat bagi masyarakat,” kata Eko.
Aditama, salah seorang mahasiswa UI mengaku kunjungan ke Kantor Staf Presiden ini sangat menambah pengetahuan. “Kami senang mendapat langsung info-info dari istana. Juga bagaimana mengetahui secara langsung langkah-langkah Kantor Staf Presiden menangkal berita hoaks,” katanya.
Hal serupa disampaikan Ellena Lois Patricia. Menurut Ellena, pengalaman-pengalaman yang dibagikan teman-teman di KSP membuka wawasan mahasiswa. “Kami jadi tahu, ternyata kerja sebagai komunikasi politik itu begini. Kami juga bisa belajar bagaimana cara mempertahankan dan membentuk citra dari seorang presiden pada masa jabatannya,” papar mahasiswi semester enam ini.
Sementara itu, Yasmin Nur Fatimah mengaku kunjungan ke KSP sangat menyenangkan dan bermanfaat. “Kami jadi tahu bagaimana orang-orang di belakang Pak Jokowi yang hebat bekerja, terutama dalam bidang komunikasinya,” kata Yasmin.
Dosen pengampu mata kuliah Humas Politik FISIP Universitas Indonesia, Silih Agung Wasesa, yang menyertai kunjungan ini mengungkapkan, pilihan studi lapangan ke Kantor Staf Presiden karena mahasiswa ingin mengetahui secara langsung bagaimana aplikasi komunikasi politik di tim kepresidenan.
“Lebih jauh, agar mahasiswa paham bagaimana peran tim kepresidenan membangun reputasi atas apa yang dikerjakan Presiden Jokowi. Termasuk suka dukanya,” kata praktisi kehumasan dan konsultan komunikasi ini.