JAKARTA, Beritalima.com-
Ratusan pekerja operator Jakarta International Container Terminal (JICT) menggelar aksi doa bersama di ruang serbaguna DPC Golkar Jakarta Utara, Jalan Walang Jaya, Koja, Jakarta Utara, Minggu (31/12/2017).
Aksi Doa bersama tersebut dimaksudkan sebagai bentuk keprihatinan terhadap tidak diperpanjangnya pekerja lapangan JICT karena pergantian vendor yang dilakukan mangemen.
Menurut Koordinator Serikat Pekerja Container (SPC) Wibowo, Doa bersama tersebut merupakan aksi terkahir yang ia lakukan bersama para operator JICT setelah sebelumnya aksi demo di pos 9 Pelabuhan Tanjung Priok beberap waktu lalu yang tidak juga mendapat respon dari mangemen JICT.
Wibowo menambahkan, Sesikitnya 290 dari 400 pekerja yang akan tidak dipekerjakan karena pergantian vendor tersebut. “Semua pekerja itu merupakan pekerja lapangan mulai dari RTGC, Electrical, Solowisky, Reefer, Bahandle, Gedung Billing. Kami berharap pihak mangemen dapat mempertimbangkan nasib kami dan keluarga,”harapnya.
Sementara itu beberapa anggota keluarga pekerja yang terkena PHK turut ikut dalam doa bersama dan dzikir bersama tersebut. Nampak para istri dari pekerja JICT yang di PHK itu meneteskan air mata karena suami mereka mendapat perlakuan dzolim oleh pihak mangemen JICT.
PHK masal 400 pekerja JICT Outaourching berdampak langsung pada waktu tunggu peti kemas dwelling time di Pelabuhan Tanjung Priok akan membengak hingga 5 sampai 6 hari mendatang.
Selanjutnya menurut Erik, Sekjen serikat pekerja Dok Koja Bahari menyuarakan bahwa 400 pekerja yang mengalami phk, bukanlah pekerja kacangan. Melainkan pekerja inti yang mempunyai skil dan pengalaman. “Vendor baru akan menimbulkan pelayanan terganggu, karena SDM nya tidak maksimal,”ujarnya.
Sedangkan seluruh serikat pekerja Pelabuhan mendukung langkah para pekerja untuk terus berjuang. (Edi)