TORAJA UTARA-beritalima.com-Pergantian pimpinan petinggi Gereja Toraja melalui Sidang Sinode Am (SSA) ke 24, Gereja Toraja merupakan pertemuan rutin terkait pemilihan ketua baru.Hal ini merupakan momentum untuk peralihan ketua baru yang terpilih melalui pertemuan akbar ini.Estafet kepemimpinan Badan Pekerja Sinode (BPS) Gereja Toraja Periode 2016-2021 akan ditentukan melalui Sidang Sinode ini.
Berlansung di gedung Tammuan Mali’,Sabtu kemarin dengan menghadiri seluruh pendeta dari Gereja Toraja seluruh Indonesia bahkan yang berada diluar Negeri.
Pertemuan tersebut terkait pemilihan ketua umum gereja Toraja yang berlangsung dari tanggal 20 s/d 27 Juli 2016.
Sehubungan pelaksaan sidang gereja Toraja tersebut,Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Makassar saat ditemui oleh media ini, Pasha,menyebutkan melalui SSA diharapkan,pemilihan ketua baru,memiliki track record yang mampu membawa ke depan Gereja Toraja lebih baik baik,serta mengusung tranparansi yang accountable sehingga Gereja Toraja
memiliki kepemimpinan serta memiliki ide dan gagasan sebagai pondasi yang kuat.
“Estafet kepemimpinan BPS Gereja Toraja lima tahun yang akan datang dalam meneruskan kepemimpinan BPS Gereja Toraja sehingga mereka yang terpilih nantinya akan memberikan pelayanan bukan semata- mata mengejar jabatan”, ujar aktivis GMKI ini, Pasha Siang kemarin disela-sela pertemuan akbar itu berlangsung.
Lanjutnya, sebagai orang yang dilahirkan dari Gereja Toraja,bahwa begitu banyak yang perlu dibenahi kedepan dalam tubuh BPS Gereja Toraja sehingga membutuhkan figur pemimpin yang mengabdikan dirinya untuk Pelayanan bukan karena jabatan semata,tutur Pasha.
Sambung Pasha, Selamat Melanjutkan Persidangan Sinode Am ke 24 tetap andalkan Tuhan diatas segalanya sehingga semua berjalan dengan hikmat dan lancar serta dengan adanya SSA ke 24 yang sementara berlangsung melahirkan benih pemikiran yang konstruktif untuk masa depan BPS Gereja Toraja.
Tuhan Yesus Memberkati kita semua, kuncinya terangnya kembali.(Gede Siwa)