SURAAYA, beritalima.com – Konsep Jatimnomics dimaksudkan agar ekonomi Jatim tumbuh inklusif dan berkeadilan. Konsep ini menghadirkan kebijakan fiskal yang adil dan tepat untuk melayani serta memfasilitasi perekonomian, baik untuk segmen besar, menengah, maupun kecil
“Jatimnomics menjadi cara kami untuk mengatasi kegagalan liberalisasi dalam mendorong pertumbuhan inklusif dan berkeadilan. Konsep ini merupakan trisula strategi pembangunan yang terdiri dari peningkatan basis produksi UMKM dan besar, pembiayaan yang kompetitif, serta pengembangan perdagangan/pasar” Hal tsb disampaikan Pakde Karwo, sapaan akrab Gubernur Jatim saat membuka Rapat Koordinasi IV KAHMI tahun 2017 dengan tema “Pemanfaatan Sumber Daya Alam untuk Kemajuan Bangsa” di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (26/8) malam.
Untuk segmen ekonomi besar, kata Pakde Karwo, pemerintah siap memberikan jaminan (guarantee) berupa kemudahan perijinan, ketersediaan pasokan listik, iklim buruh yang demokratis, serta membantu percepatan ketersediaan lahan untuk kepentingan investasi.
Sedangkan untuk segmen UMKM. Pakde Karwo memberikan stimulus kredit murah dengan metode loan agreement melalui perbankan. Skemanya, APBD Pemprov di-bridging-kan kepada Bank Jatim dengan bunga 2% per tahun, kemudian Bank Jatim berperan menjadi APEX Bank bagi BPR-BPR di Jatim dengan suku bunga kredit efektif sebesar 6% per tahun, lalu BPR diperkenankan menyalurkan dana kepada UMKM dengan bunga 7-9% per tahun.
“Suku bunga murah tersebut sudah termasuk asuransi Jaminan Kredit Daerah atau Jamkrida. Selain itu, suku bunga ini jauh lebih kecil daripada suku bunga yang diterapkan bank kepada sektor UMKM pada umumnya yang berkisar diatas 20% per tahun. ” katanya.
Kemudian, agar produk asal Jatim makin laris dan bisa mendapat pasar, Pemprov Jatim mengkonstruksi sistem pasar yang dapat mengakselerasi pangsa pasar domestik., Untuk pasar dalam negeri, Pakde Karwo mendirikan 26 Kantor Perwakilan Dagang (KPD) di 26 provinsi, untuk pasar luar negeri, telah ditunjuk duta perdagangan di 6 kota di lima negara.
Ditambahkan, untuk segmen orang kecil, dilakukan secara afirmatif melalui charity. Yakni melalui hibah dan bansos. “Hibah itu untuk orang kecil, jadi tolong jangan melarang hibah. Pasalnya, hibah adalah shodaqoh bagi mereka yang benar-benar tidak mampu” kata Pakde Karwo.
*Perekonomian Jatim Stabil*
Masih menurut Pakde Karwo, berkat Jatimnomics yang mulai diaplikasikan pada 2016 tersebut, perekonomian Jatim tumbuh dengan stabil meski situasi ekonomi global sedang lesu. Tercatat pada Tahun 2016, perekonomian Jatim tumbuh 5,55% sedangkan sampai Triwulan I 2017, pertumbuhan ekonomi Jatim mencapai 5,21%.
Stabilnya pertumbuhan ekonomi itu ditunjang oleh surplus atau keuntungan pasar dalam negeri Jatim per Januari-Maret Tahun 2017 ini sebesar Rp. 45 trililun, naik 45% dari periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp. 23 triliun. Kemudian, kelas menengah di Jatim juga meningkat dari 37,22% menjadi 38,81%,
Tak hanya itu, sektor UMKM pun tumbuh subur dengan jumlah mencapai 6,8 juta dan menyerap banyak tenaga kerja. Jumlah itu meningkat dari tahun 2010 yang hanya mencapai 4,2 juta. Kemudian, pendapatan perkapita atau pendapatan rata-rata penduduk Jatim juga terus meningkat. Tahun 2016 lalu mencapai 3.600 Dollar AS, jauh meningkat dari tahun 2009 yang hanya 2.100 Dollar AS. Diprediksikan, tahun 2017 ini mencapai 3.900 Dollar AS.
“Jatimnomics mampu membawa perekonomian Jatim tumbuh stabil dan inklusif, artinya, ekonomi tumbuh namun angka kemiskinan dan penganggurannya juga turun. Sehingga bisa mengurangi disparitas atau kesenjangan sosial,” pungkasnya.
*Mahfud MD Apresiasi Pakde Karwo*
Pada kesempatan yang sama, Koordinator Presidium Korp Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), Prof. Dr. Mahfud MD memuji keberhasilan Pakde Karwo membawa Jatim menjadi provinsi yang maju dan berprestasi, baik di tingkat nasional maupun internasional.
“Pakde Karwo ini Gubernur yang sangat kreatif dan rajin berinovasi. Bahkan sebelum membuka acara mala mini, pagi harinya beliau menerima penghargaan TOP 40 Inovasi Pelayanan Publik di Surakarta. Selamat untuk Pakde Karwo dan seluruh masyarakat Jatim” pujinya.
Mahfud melanjutkan, dirinya beserta seluruh anggota KAHMI sangat antusias dalam menyimak paparan Pakde Karwo yang secara konseptual dan pengalaman telah terbukti berhasil mewujudkan perekonomian yang inklusif di Jatim. “Semoga semangat dan prestasi Pakde Karwo juga diikuti oleh Gubernur lainnya di Indonesia” tutupnya. (rr)