MALANG, beritalima.com – Empat hal yang menentukan keberhasilan daya saing antara lain pertama; Stabiltas Makro Ekonomi, kedua; Pemerintah menggunakan kebijakan bottom up atau pemerintah selalu mengajak ngomong masyarakat yang akan terkena dampak. Dan ketiga adalah tata letak kelembagaan, keuangan bisnis dan kondisi tenaga kerja, keempat adalah kualitas pengembangan infrastuktur.
Penyataan tersebut disampaikan Gubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo,SH,Mhum saat memberikan Kuliah Umum program Magister ( S2) dan program Doktor ( S3) di Universtas Negeri malang ( UM) Jl. Surabaya malang, Kamis (16/3).
Pakde karwo mengatakan, menurut Prof. Wijoyo bahwa pertumbuhan ekonomi berkaitan erat dengan demografi wilayah. Jawa Timur lima tahun berturut-turut pertumbuhan ekonominya selalu diatas rata-rata pertumbuhan nasional. Hal tersebut, dikarenakan jumlah penduduk jatim selalu terkendali dan masyarakatnya sangat baik serta mempunyai inovasi dan kreativitas yang tinggi. Sehingga hal itu menjadi relevansi dan bisa mendukung pertumbuhan ekonomi jawa Timur menjadi baik.
Pertumbuhan penduduk yang besar, tapi kalau didukung dengan inovasi dan kreativitas yang tinggi maka hal itu tidak menjadi masalah atau hambatan, tapi malah menjadi berkah. Saat ini Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) Jatim sebesar 0,610 persen, dan hal ini merupakan pertumbuhan yang paling rendah di Indonesia. Karena pertumbuhan penduduk nasional sebesar 1,659 persen. Sedang LPP Jawa Baratpun sangat tinggi yakni hampir 2 persen.
Padahal, tambahnya, total pasangan usia subur (TFR) sebesar 1,944 %, tapi angka ini tidak diam, sewaktu-waktu bisa berubah sesuai dengan perkembangan. Namun, jumlah pasangan usia subur di Jatim sangat bagus program Kbnya. Yaitu mereka melakukan KB atas dasar keinginan sendiri bukan karena anjuran pemerintah. Alasannya, mereka pasangan usia subur ibu-ibunya tidak ada yang nganggur tapi rata-rata bekerja di sektor industri kecil (IKM atau UKM). Sehingga jarak kelahiran anak jumlah anak yang mereka inginkan dapat diprogram dengan baik dan matang, yaitu dua anak cukup.
Selain demografi, lanjutnya, masalah pendidikan atau kualitas SDM juga sangat menentukan. Untuk itu, Pemprov. jatim telah membuat kebijakan dengan merubah komposisi sekolah Menegah yakni sebesar 70 persen SMK ( sekolah Vokasional) dan 30 persen SMA (sekolah menengah atas). Serta menambah Sekolah Politeknik atau sekolah/Kuliah kejuruan yang memiliki skill, karena dengan kejuruan maka lulusannya bisa langsung terjun ke lapangan sebagai tenaga kerja yang siap pakai handal. Dengan begitu, kedepan Jawa Timur diharapkan mampu bersaing dengan negara-negara Asian lainnya di Era Globalisasi ini.
Pendidikan juga tidak akan berhasil dengan baik, jika tidak didukung dengan kesehatan yang baik. Untuk itu, sebelum menangani masalah pendidikan, masalah yang harus diperbaiki adalah kesehatan ,karena masalah ini menjadi penentu bagi keberhasilan bidang pendidikan.Untuk itulah, kebijakan pemerintah harus kembali ke matapnya yakni kembali kepada kepentingan perbaikan ekonomi. Karena ekonomi menjadi penting, sebab provinsi Jawa Timur saat ini sudah menjadi provinsi industri. Jadi, sebesar 28,92 persen ditentukan oleh industri (IKM dan UKM).
Dengan begitu, IKM dan UKM harus getol melakukan marketing bagaimana caranya agar produk hasil IKM dan UKM Jawa Timur mampu dan bisa diterima pasar. Caranya, pelaku IKM harus bisa menangkap keinginan pasar, dengan cara terus ber-inovasi mengolah hasil pertanian yang ada di desa menjadi barang jadi yang siap dijual. Sehingga menambah hasil atau pendapatan petani sekaligus mengurangi pengangguran.
Dengan adanya pengolahan hasil pertanian menjadi makanan atau minuman, maka ekonomi desa bisa terangkat dan perputaran uangpun menjadi baik. Sehingga geliat ekonomi desa menjadi baik dan pembangunan desa mampu menopang pembangunan ekonomi regional. “ Bila ekonomi desa menjadi baik dan terangkat, otomatis pertumbuhan dan peningkatan industri kecil di setiap desa akan terus bertambah. “ Kalau sudah begitu, ada satu hal yang harus terus dilakukan oleh para pelaku IKM dan UKM. Yaitu promosi dan marketing harus terus ditingkatkan caranya satu yaitu tidak boleh berbohong atau membohongi publik. Jadi harus pegang kejujuran dan itu tidak boleh dilanggar. Karena kejujuran itu sangat penting,” teganya.
Kalau data saat ini, masih menunjukkan kalau pasangan usia subur di jatim rata-rata ibu-ibunya bekerja di sektor industri kecil atau IKM dan UKM. Jadi, masing-masing pasangan mempunyai tujuan sama yakni dua anak cukup.
nya secara strategis Jawa Timur menjadi Centre of Grafity Ekonomi dan menduduki ranking kedua setelah Jakarta. jawa Timur jadi penentu
Skrg merumuskan baru industri semu basisnya ada di pendidikan dan kesehatan kita hrs melampuai yang alin, tdk pendidikan masa depan harus pendidikan tdk hanya memberikan pencderahan tp lebih memberikan inovatif ( vokasi di tingkat menengah yasitu politeknik) India bagu jangka