Gubernur VBL Letakan Batu Pertama Pembangunan Gedung Gereja Pniel Oebaki

  • Whatsapp

KUPANG, beritalima.com – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL), mengatakan Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT), menjadi kekuatan pilar utama. Mengingat, keberadaan GMIT sampai ke pelosok desa harus mampu mereformasi diri dan berani keluar dari sona nyaman.

Hal ini dikatakan Gubernur Viktor Laiskodat, ketika hadir mengikuti kebaktian bersama jemaat Pniel Oebaki, di kecamatan Amarasi, kabupaten Kupang, Minggu (7/10). Kehadiran Gubernur VBL ditengah jemaat Pniel Oebaki, sehubungan dengan acara peletakan batu pertama pembangunan gedung gereja Pniel Oebaki, di Amarasi.

Kemudian, lanjut Gubernur, visi GMIT untuk membangun pendidikan dalam memperkenalkan karakter Yesus. Karakter Yesus harus terlihat dalam sistem pendidikan, bukan sistem bergereja. Sebab, ke gereja hanya seminggu sekali tetapi pendidikan itu hadir setiap hari.

“Saya akan senang kalau gedung gereja ini berdiri dan kegiatan sekolah juga hadir di gedung ini. Lewat gedung ini harus memperkenalkan karakter Yesus setiap hari. Gereja boleh ditutup tapi sekolah GMIT harus tetap ada dan berjalan. Itu baru dinamakan membangun karakter Yesus di dalam persekutuan gereja,” pinta Gubernur Viktor Laiskodat.

Dihadapan jemaat gereja Pniel Oebaki, Gubernur VBL, berharap fasilitas gereja dipakai untuk kegiatan proses belajar dan mengajar. “Kalau gedung ini dipakai untuk mengenyam pendidikan anak mulai dari tingkat taman kanak-kanak (TK) sampai SLTA maka pemerintah akan menyiapkan buku-bukunya,” tambahnya.

Kebaktian bersama jemaat di gereja Pniel Oebaki (Amarasi) bersama Gubernur VBL, dipimpin Pdt. Junus E. E. Inabuy. Sedangkan suara gembala disampaikan Ketua Klasis Amarasi Timur, Pdt Jakob Nubatonis.

Pdt. Jakob Nubatonis, mengucapkan terima kasih atas kehadiran Gubernur VBL. Kata Pdt. Nubatonis, melalui kehadiran Gubernur dan rombongan ditengah jemaat Pniel Oebaki dapat memberikan aura positif. Jemaat Oebaki, yakin figur Gubernur Viktor Laiskodat, menjadi simbol gerak perubahan bagi kebangkitan masyarakat NTT dan mampu menampilkan nilai-nilai kerja keras serta disiplin.

Turut hadir mengijuti kebaktian itu antara lain, Plt. Sekda kabupaten Kupang, Macion Joni Nomseo, dan dari pemprov NTT, Kepala Perpustakaan, Fredrik Tielman, Kasat Pol PP, John Hawula dan Karo Humas Setda NTT, Semuel Pakereng.(*/Ang)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *