KUPANG, BERITALIMA.COM – Dalam rangka mendukung dan menyukseskan pelaksanaan pembangunan dan pengembangan garam di Kabupaten Malaka, Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat meninjau proyek tambak garam dan memerintahkan kepada investor untuk melanjutkan pembangunan yang sempat terhenti beberapa saat karena ada protes dari sebagian masyarakat.
Menurut Viktor, kualitas garam NTT merupakan salah satu yang terbaik di Indonesia. Karena NTT punya pantai yang relatif bersih. Juga musim hujannya relatif sedikit dan musim panasnya panjang. Sehingga garam yang kita hasilkan betul berkualitas dan punya nilai ekonomis tinggi.
“Kehadiran saya sebagai Gubernur merupakan momentum bagi kebangkitan NTT khususnya masyarakat di Kabupaten Malaka untuk meningkatkan kesejahteraannya melalui produksi garam. Garam adalah emas putih bagi NTT,” tandas Gubernur Viktor di sela-sela kunjungan di Desa Weoe, Malaka, Selasa (26/03).
Menurut Gubernur Laiskodat, selama ini Provinsi NTT kalau ke Jakarta selalu meminta bantuan dari pemerintah pusat.
“Di masa kepemimpinan saya, NTT harus memberi. NTT harus bisa menyumbang 1 juta metrik ton untuk memenuhi kebutuhan garam secara nasional. Karena selama ini secara nasional, kita masih mengimpor 3,7 juta metrik ton. Karena itu, produksi garam kita sudah memiliki pasar yang jelas,” tegas Gubernur.
Dalam menjalankan pembangunan, sebut mantan Ketua Fraksi Nasdem tersebut, pasti ada kelompok yang pro dan kontra.
“Terhadap suatu kebijakan, pasti tidak semuanya setuju. Kalau ada yang demo atau kontra itu wajar saja. Seorang pemimpin harus berpikir out of the box, untuk mencari jalan keluar atau solusinya,” kata Viktor Laiskodat.
Seorang pemimpin, lanjut Gubernur, tidak hanya bekerja atau berjalan sesuai aturan tetapi harus mampu berjalan jauh di depan aturan. Harus punya solusi alternatif terhadap berbagai kendala yang dihadapi.
“Yang paling utama, kepentingan masyarakatlah yang didahulukan. Saya mengimpikan untuk mengembangkan potensi yang ada di NTT untuk kepentingan masyarakat NTT. Mari kita kerja. Papua punya emas tetapi suatu saat akan habis. Tapi NTT punya laut yang tidak akan habis sampai akhir jaman. Mari kita songsong Malaka baru tidak hanya dari revolusi pertanian tapi juga kita kembangkan emas putih yaitu garam,” ujar dia.
Sementara itu, Bupati Malaka Stef Bria Seran mengajak pihak-pihak yang menentang pembangunan tambak garam di Malaka untuk duduk bersama pemerintah.
“Saya ajak kita semua untuk duduk bersama, jika ada pihak yang merasa dirugikan. Pemerintah tentu bekerja demi kepentingan masyarakat,” tegas Bupati Bria Seran.
Direktur operasional PT Inti Daya Kencana (IDK), YohanisTarigan menyampaikan ucapan terima kasih kepada Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat yang telah datang dan memerintahkan pihaknya untuk melanjutkan pekerjaan tambak garam. “Wilayah operasional yang dikembangkan sudah 28 hektar dari total 300 hektar. Dari total lahan yang ada, kami bisa menghasilkan 700 ribu metrik kubik garam industri. Juga kami melibatkan tenaga kerja lokal sehingga dapat meningkatkan tara hidup masyarakat di Kabupaten Malaka,” ucap YohanisTarigan. (L. Ng. Mbuhang)