Gubernur : Wujudkan Nawacita Pemerintah Harus Dukung Pendidikan Vokasional

  • Whatsapp

Untuk mewujudkan program nawacita pemerintah harus mendukug dan meningkatkan pendidikan vokasional. Hal ini penting untuk memberi nilai tambah pada calon tenaga kerja yang ada. Selain itu, juga diimbangi dengan penguasaan teknologi informasi, sehingga akan memiliki daya saing dan kesempatan luas dalam pekerjaan.

Hal itu disampaikan Gubernur Jatim Dr. H. Soekarwo pada acara serah terima siswa Program Afirmasi Pendidikan Menengah (Program ADEM) Tahun 2016 di Hotel Novotel, Surabaya, Senin (09/05) malam.

“Melalui pendidikan vokasional diharapkan sumber daya yang dihasilkan mampu memberi nilai tambah terhadap produk. Karenanya pembenahan infrastruktur sekolah khususnya di bidang vokasional atau praktek. Jika beberapa hal tersebut dipenuhi maka siswa-siswa lulusan afirmasi itu akan mampu mensejahterakan daerahnya,” ungkap Pakde Karwo sapaan akrab Gubernur Jatim.

Ia menjelaskan, kebijakan pendidikan telah dibangun oleh Pemerintah Pusat dengan memberikan kesempatan pada tiap anak untuk mendapat akses pendidikan berkualitas melalui program ADEM. Bahkan program ini dibawah koordinasi langsung oleh Wakil Presiden dan melalui Unit Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat (UP4B). “Program ADEM tidak saja memberi kesempatan pada putra/putri Papua dan Papua Barat untuk bisa belajar di enam provinsi, demikian juga putra/putri dari daerah 3T ,” imbuhnya.

Di Provinsi Jatim lanjutnya, sejak tahun 2013 sampai dengan 2015 telah menerima 415 siswa ADEM yang berasal dari Provinsi Papua dan Papua Barat . Para siswa itu mengikuti pendidikan jenjang menengah pada 13 kabupaten/kota dengan 62 sekolah penyelenggara. Sedangkan pada tahun 2016 sebanyak  126 siswa telah mengikuti Ujian Nasional jenjang SMA/SMK.

“Berbagai masalah dalam hal perbedayaan budaya, perilaku dan norma yang dihadapi dalam pelaksanaannya menjadikan tantangan dan pengalaman berharga bagi semua. Karenanya perlu tindak lanjut program ADEM agar tidak terbatas hanya untuk siswa siswi dari Papua dan Papua Barat, tapi juga dari daerah terpencil dan terbelakang lainnya,” pungkasnya.

Sementara itu Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen, Kemdikbud) Hamid Muhammad mengatakan, program ADEM dilaksanakan di 161 SMA/SMK yang tersebar di enam provinsi yaitu Bali, Jatim, DI Yogyakarta, Jateng, Jabar dan Banten. “Dengan adanya Program ADEM diharapkan dapat meningkatkan kepastia perolehan layanan pendidikan berkualitas bagi peserta didik kemampuan akademik baik, khususnya siswa Papua dan Papua Barat,” terangnya.

Dikatakannya, banyaknya siswa siswi peserta Program ADEM diharapkan ‘kemampuan literasi’ masyarakat Papua dan Papua Barat secara umum dapat meningkat karena kemampuan literasi dasar merupakan salah satu komponen penting ‘Ketrampilan Abad 21’ selain karakter yang baik dan kompetensi yang mumpuni.

“Kami dari pemerintah pusat menyadari bahwa tanpa adanya kerjasama, koordinasi dan sinkronisasi dengan pemerintah daerah maka pelaksanaan Program ADEM tidak akan berjalan optimal. Mari kita “Nyalakan Pelita, Terangka Cita-Cita” agar lahir bintang-bintang pendidikan di Papua dan Papua Barat,” papar Dirjen Dikdasmen.

Ia berharap, setelah menyelesaikan SMA/SMK siswa siswi peserta Program ADEM tetap semangat dalam belajar, nantinya siswa asal Papua dan Papua Barat ini akan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi yang ada di Indonesia melalui Program Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADIK). (**)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *