Wakil Gubernur Jawa Timur, Drs. H. Saifullah Yusuf mendorong seluruh camat di Jatim untuk membuat inovasi, terobosan, dan membangun jaringan kerjasama atau networking dengan berbagai pihak. Tiga hal itu menjadi kunci sukses untuk meningkatkan pelayanan publik serta menyejahterakan masyarakat.
Hal itu disampaikan Gus Ipul, sapaan akrab Wagub Jatim saat memberikan Pembekalan bagi Peserta Pengembangan Kompetensi Aparatur Kecamatan se-Jatim Tahun 2017 di Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jatim, Jl. Balongsari Tama Surabaya, Jumat (3/11) pagi.
Gus Ipul, sapaan akrab Wagub Jatim mengatakan, inovasi harus dilakukan di semua tingkat, baik kebijakan, program, dan tingkat pelaksanaan. Inovasi dibutuhkan agar pelayanan publik menjadi lebih cepat, mudah, efektif, efisien, dan transparan. “Pemerintah dituntut terus berinovasi di semua level, mulai pusat, provinsi, kabupaten/kota, termasuk juga kecamatan” katanya.
Gus Ipul mencontohkan, salah satu inovasi layanan yang sangat membantu masyarakat adalah laporan pajak. Dulu, laporan pajak sangat rumit dan lama karena harus mengisi form secara manual. “Kini untuk melapor pajak cukup lewat smartphone maupun bisa mengisi secara online sehingga masyarakat dimudahkan” ujarnya.
Kemudian, lanjut Gus Ipul, camat juga diharapkan mampu membuat terobosan. Pria kelahiran Pasuruan ini kembali mencontohkan salah satu terobosan yang mampu mempercepat pelayanan publik adalah Kantor Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pelayanan Perizinan Terpadu (P2T) milik Pemprov Jatim.
P2T merupakan teobosan luar biasa karena seluruh kewenangan perijinan di dinas-dinas milik Pemprov Jatim dijadikan satu di P2T yang menggunakan sistem berbasis Teknologi Informasi (TI). Lewat P2T, masyarakat, khususnya investor dapat mengurus perijinan secara cepat, transparan, dan akuntabel.
”Jadi orang tidak perlu lama-lama mengantri dan mengurus perijinan, cukup membawa dokumen persyaratan yang dibutuhkan, kemudian diproses lewat system. Pelayanan berbasis TI seperti inilah yang diharapkan ada di kecamatan-kecamatan” katanya.
Selain itu, camat juga diharapkan mampu memperluas jaringan kerjasama atau networiking dengan berbagai pihak. Salah satu yang dapat dijadikan inspirasi adalah Pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang menggandeng salah satu transportasi online untuk melayani masyarakat.
“Pemkab Banyuwangi menjalin kerjasama dengan Gojek dalam bidang pariwisata, kuliner, dan kesehatan. Jadi jika ingin order makanan dari UMKM Banyuwangi, cukup buka aplikasinya di smartphone, begitu pula jika masyarakat ingin membeli obat, cukup lewat smartphone an obatnya akan diantar ke rumah” ucapnya.
Gus Ipul juga menegaskan, saat ini adalah eranya TI. Karena itu, para camat diharapkan mampu memanfaatkannya untuk memaksimalkan layanan kepada masyarakat. Pemanfaatan TI terbukti mampu mempercepat pelayanan, sebaliknya, pelayanan yang tidak berbasis TI akan semakin tertinggal.
“Kemajuan TI sangat luar biasa, perusahaan yang dulunya besar kini bangkrut gara-gara tidak update dengan TI. Pemenang di era sekarang adalah siapa yang cepat, bukan siapa yang besar. Yang cepat akan mengalahkan yang besar. Manfaatkanlah TI sebaik mungkin untuk melayani masyarakat” tegasnya.
Diikuti 212 Peserta
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Bandiklat Prov. Jatim, Dr. A. Mudjib Afan, M. Kes, mengatakan, pembekalan ini adalah pembekalan angkatan yang ketiga dan berlangsung selama 1 hari penuh ini diikuti oleh 212 peserta yang merupakan camat dari kabupaten/kota se-Jatim.
Mereka akan mendapat pembekalan dari narasumber dari Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri, dan dari Bandiklat Prov. Jatim. Adapun materi yang diberikan adalah peran camat dalam menciptakan kondusifitas dalam menghadapi Pilkada 2018, serta peran camat dalam meningkatkan kualitas pelayanan pemerintahan desa.(rr)