JATIM, BERITALIMA.COM – Wakil Gubernur Jatim Drs. H. Saifullah Yusuf mendukung keterwakilan perempuan di legislatif. Pengembangan keterwakilan perempuan di legislatif harus diiringi dengan motivasi dan pemahaman dari perempuan itu sendiri tentang hak-haknya. Demikian disampaikannya saat menghadiri Focus Group Discussion (FGD) “Telaah Kebijakan Afirmasi di Lembaga Legislatif : Sistem Pemilu dan Keterwakilan Perempuan” di Hotel Harris, Gubeng Surabaya, Jum’at (29/04).
Menurut Gus Ipul, sapaan akrabnya, sejak reformasi, kesempatan dan peluang bagi perempuan untuk ikut dalam proses Pemilu sangat terbuka lebar. Hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah keterpilihan perempuan di tingkat legislatif pada Pemilu Tahun 2014 lalu. Perempuan harus percaya pada kemampuannya sendiri dan tidak bergantung pada siapapun. Ia juga mengajak kaum perempuan untuk bersikap aktif dan proaktif.
“Peran aktif perempuan salah satunya terlihat dari forum ini, dimana dari kelompok minoritas kreatif ini akan lahir suatu pemikiran-pemikiran yang bisa memberikan sumbangsih pada kemajuan bangsa”, ujarnya.
Menurutnya, Jatim merupakan salah satu provinsi yang terus menggalakkan program-program pemberdayaan perempuan, salah satunya melalui program koperasi wanita. Keberadaan koperasi wanita sangat penting terutama dalam memberdayakan perempuan, menumbuhkan wirausaha baru skala mikro dan kecil, mencegah urbanisasi serta menciptakan kesejahteraan dan keamanan. Selain itu, peran wanita dalam membantu perekonomian mulai dari tingkat keluarga tidak bisa dikesampingkan. “Perempuan harus diberdayakan terutama di bidang ekonomi, ada pepatah bilang, bila perempuan berdaya, maka income meningkat dan keluarga akan sejahtera”, ujarnya.
Selain itu, saat ini Pemprov Jatim sedang menggalakkan program pemberdayaan perempuan melalui majelis pengajian ibu-ibu. Menurutnya, pengajian bisa menjadi tempat pemberdayaan ekonomi wanita yang tidak hanya memberikan pengetahuan ekonomi tapi juga akhlak.
“Akhlak yang baik sangat penting dalam berbisnis, sebagai contoh toko kelontong, bila pelayannya ramah dan baik, pembeli akan terus datang, meski keberadaan mini market terus meningkat”, ujarnya.
Terkait dengan meningkatnya kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) terhadap kaum perempuan, Gus Ipul minta agar perempuan harus siap melawan, bukan sekedar marah. Menurutnya perempuan harus bisa melawan terhadap praktek-praktek yang melecehkan dan mendiskriminasi kaumnya.
Acara FGD ini merupakan kerjasama antara Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dengan Center for Election and Political Party (CEPP) FISIP Universitas Indonesia, CEPP Universitas Airlangga Surabaya dan CEPP Universitas Brawijaya Malang. FGD ini bertujuan untuk mengidentifikasi masalah rekrutmen politik dan keterwakilan perempuan di lembaga legislatif serta merumuskan rekomendasi yang berbasis kepada kebijakan afirmasi di lembaga legislatif dalam konteks pengaruh sistem pemilu terhadap keterwakilan perempuan. Selain di Surabaya, acara ini juga diselenggarakan di Jakarta dan Makassar. (**).