Gus Ipul : Essensi Idul Fitri adalah Kembali Fitrah Dengan Diwarnai Kebahagian

  • Whatsapp

JAWA TIMUR, beritalima.com – Setiap tahun semua umat Islam merasa sedih dan bahagia, mengapa sedih? Sedih karena telah ditinggalkan bulan yang penuh rohmat Yakni bulan Romadhon. Sedang merasa bahagia, karena setelah berpuasa sebulan penuh semua orang islam berkumpul dan bersilahturahim dengan semua sanak keluarga baik mereka yang jauh maupun yang dekat. Oleh karena itu, setelah berpuasa sebulan penuh disebut hari raya atau hari Idul Fitri dan essensi idul fitri itu sendiri adalah kembali fitrah atau suci yang selalu diwarnai dengan kegembiraan atau kebahagian.
Hal tersebut  disampaikan Wakil Gubernur Jatim yang lazim disapa Gus Ipul pada acara Tabligh  Akbar Muhammadiyah Ranting Desa Payama di Dusun Kecamatan Solopuro Kab. Lamongan, Rabu ( 13/7).
Gus Ipul mengatakan, setiap orang kembali itu harus dengan diwarnai kebahagian atau keceriaan, bukan malah sebaliknya atau kembali dengan kesedihan. Karena essensi sebenarnya orang kembali itu pasti bahagia atau senang. Contohnya; bila ada orang atau seorang Kyai itu lebih senang bila beliau kembali ke rahmatullah dengan cepat. Sebab beliau sudah siap dan selama didunia selalu berbuat baik dan selalu memberikan pencerahan kepada orang lain.
Namun, ada juga orang yang takut atau sedih bila dia kembali ke Rahmatullah karena dia selama didunia belum pernah berbuat baik sehingga untuk berangkat dan kembali ke tempat yang kekal merasa takut dan sedih. Untuk itulah, Allah Subhanallah Wataalah memberikan satu pembelajaran kepada semua umat dimuka bumi ini untuk selalu dan terus menerus berkesimbungan serta terhubungan  dengan Allah. Setiap saat dan setiap waktu selalu menyebut nama Allah serta mengamalkan  ajarannya atau selalu bertasbih. Sehingga, dimanapun dan kapannpun kita berada selalu ada kontak dan buhungan batin antara Sang Maha Pencipta dengan ummatnya.
“ Semua itu dilakukan semata-mata karena Allah, insyaallah kita akan selamat setiap apa yang kita lakukan dan kemanapun kita melangkahkan kaki. Karena hubungan yang kokoh dan kuat, serta selalu  bertasbih akan menjadi sesuatu yang istimewa,” jelasnya.
Ditempat yang sama, Bupati lamongan H. Fadli SH,MM mengatakan, untuk menambah motivasi belajar anak dan mengurangi tayangan televisi dan mematikan HP di Kab. Lamongan, maka Bupati lamongan telah mengeluarkan Peraturan Bupati tepatnya Tahun 2016 ini. Yakni Peraturan 1821, yang isinya semua orangtua harus mau meluangkan waktunya selama tiga (3) jam untuk mendampingi anak- anak mereka belajar mengaji maupun belajar  untuk pelajaran sekolah. Karena selama ini para orang tua sangat kurang dalam memberikan kepada anak- anak mereka sehingga  mereka tumbuh kembangnya  sangat kurang baik.
Oleh karena itu, dengan dikeluarkannya peraturan tersebut diharapkan para orang tua benar- benar mau mencurahkan waktunya untuk anak-anak mereka selama tiga jam diwaktu sore hingga malam. Setelah jam 21,00 silahkan kalau mau menghidupkan televise atau HPnya lagi yang penting anak sudah diberikan pembelajaran baik pembelajaran mengaji/agama maupun pembelajaran pengetahuan umum. Agar mereka tumbuh dengan baik, yakni baik dalam etika maupun baik dalam bidang ilmu. Sebab, sekarang ini anak-anak muda sudah banyak yang kehilangan jati dirinya, hilang sopan santunnya dan bahkan sama orang tua tidak mempunyai etika atau unggah ungguh.
Sementara itu, Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr. H. Haedar Nashir,MSi, mengatakan, Allah berfirman suatu negeri atau Negara akan diberi keberhasilan atau kemakmuran bila ummatnya atau masyarakatnya  selalu bersyukur dan beriman kepadaNya. Tetapi bila negeri itu masyarakatnya  selalu berbuat dusta dan ingkar kepadaNya maka allahpun akan melaknatnya.

Meneruskan apa yang disampaikan Gus Ipul tadi, yakni ditinggal Ramadhan sedih  sekaligus gembira. Sedih karena jika mengetahui kemuliaan dalam bulan Ramadhan, kita ingin setiap bulan adalah bulan Ramadhan. Luar biasa. Kalau bisa melaksanakan sesuatu di bulan Ramadhan pahalanya dilipat gandakan. Itulah salah satu kemuliaan di bulan Ramadhan.
Sedangkan gembira setelah Ramadhan karena masih diberi kesempatan bertemu dengan Ramadhan, mudah-mudahan kita panjang umur masih dberi kesempatan oleh Allah SWT untuk bertemu Ramadhan tahun depan.
“Untuk itu, saya berharap masyarakat Lamongan kedepan akan bertambah baik dan terus mau dan tekun dalam syiar agama serta memberikan pencerah agama islam. Sebab,keberhasilan Indonesia kedepan bergantung pada umat islam, tegas Haedar Nashir.
Oleh karena itu, mulai sekarang seluruh umat islam di Indonesia harus rukun dan selalu bergandengan tangan  bahu membahu untuk membangun Indonesia dengan terus melakukan gerakan khasanah yang fitri yakni keluar dari hati bukan gerakan yang keluar dari kepentingan. Karena Indonesia memerlukan gerakan kemajuan atau gerakan Indonesia berkemjuan.
Seusai memberikan pencerahan, Pimpinan Pusat Muhammadiyah melakukan peletakan batu pertama Pembangunan kantor Ranting Muhammadiyah  Pyama kac. Solopura dengan didampingi Wagub Jatim, Bupati Lamongan dan Pimpinan Muhammadiyah jatim serta Camat Sukopura dan Kades Payama. (**).

beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *