Wagub Jatim, Drs. H. Saifullah Yusuf minta para Sekretaris Desa (Sekdes) untuk mengajak warganya peduli dan peka terhadap lingkungan sekitar, termasuk tetangga. Ia mengajak warga masyarakat agar mengenal dan menjaga hubungan baik dengan tetangganya. Hal ini dilakukan untuk menangkal masuknya kriminalitas seperti peredaran narkoba dan terorisme. Demikian disampaikannya saat memberikan paparan kepada peserta Diklat Peningkatan SDM Sekretaris Desa di wilayah Pemprov Jatim TA. 2016 di Badan Pendidikan dan Pelatihan Pemprov Jatim di Balongsari, Surabaya, Senin (25/07).
Gus Ipul, sapaan akrabnya, melihat dewasa ini hubungan antar tetangga di masyarakat mulai menurun. Sifat individual dan ego pribadi masing-masing orang mulai ditunjulkan. Warga sibuk dengan kepentingannya sendiri dan tidak memperdulikan tetangga sekitarnya. Hasilnya, banyak dilihat kasus-kasus penggrebekan narkoba serta rumah persembunyian teroris di lingkungan pemukiman warga. Parahnya, banyak warga yang tidak tahu kalau selama ini di lingkungannya dihuni oleh pengedar narkoba atau pelaku terorisme.
“Salah satu hal yang bisa kita lakukan untuk mencegah hal-hal negatif di lingkungan kita adalah dengan bergandeng tangan mempererat hubungan kita dengan tetangga. Kita harus tahu dan mengenal baik siapa tetangga kita. Bila ada orang baru, kita harus tau siapa dia, darimana asalnya dan informasi tentang dia. Nah, disinilah peran-peran seperti RT, RW, dan perangkat desa untuk memantau seperti apa warga dan lingkungan sekitarnya”, ungkapnya.
Menurutnya, sekdes memiliki peran penting dalam mencegah hal-hal negatif di lingkungan desanya, karena hakikatnya dialah pelayan masyarakat di tingkat desa. Kepala Desa (Kades) dan Sekretaris Desa (Sekdes) harus dapat bekerja sama dengan baik dan berjalan seirama. Ini dilakukan semata-mata untuk kepentingan masyarakat. “Tugas sekdes adalah membantu kades dalam menyusun kebijakan dan pengkoordinasian urusan pemerintah desa, termasuk pengelolaan keuangan desa, sehingga kades dan sekdes harus kompak”, ujarnya.
Ia juga minta sekdes untuk mengembalikan kejayaan desa dengan menghidupkan lagi semangat gotong royong dan musyawarah desa. Gotong royong dan musyawarah merupakan roh dan jiwa Bangsa Indonesia yang harus kembali dihidupkan. Dengan adanya musyawarah, segala persoalan yang ada di desa bisa diselesaikan secara bersama-sama dengan mengedepankan aspirasi masyarakat. “Salah satu potret sebuah desa idaman yang mandiri adalah guyub rukun, religius, serta damai, tentram dan sejahtera”, ujarnya.
Lebih lanjut ia menambahkan, sesuai UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, ada tiga hal penting yang menjadi perhatian, yakni penguatan peran kepala desa dan perangkat desa, optimalisasi anggaran desa dalam konteks hak dan kewajiban masyarakat, serta pengawasan kinerja pemerintah dan keuangan desa diperkuat. Di akhir, Gus Ipul menyampaikan pentingnya diklat ini untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan sekdes, serta, sekdes diharapkan bisa mengajak bergaul, berdiskusi dan merangkul segenap perangkat desa. Pemprov Jatim terus melakukan langkah-langkah strategis dalam meningkatkan kualitas perangkat desa, salah satunya melalui pelaksanaan diklat ini. Ia berharap, setelah mengikuti diklat ini para sekdes dapat meningkatkan kapasitas dan kemampuannya dalam bergaul, berdiskusi dan merangkul segenap perangkat desa.
Diklat Peningkatan SDM Sekretaris Desa di wilayah Pemprov Jatim TA. 2016 ini akan dilaksanakan secara bertahap yakni sebanyak 12 angkatan, dan angkatan ini merupakan angkatan keenam. Diklat kali ini diikuti sebanyak 400 orang peserta di Badiklat Balongsari Surabaya dan 240 orang peserta di Badiklat Jalan Kawi Malang. Pelaksanaan diklat ini pada tanggal 24-28 Juli 2016. Dalam pelaksanaan diklat ini, Badiklat Prov. Jatim bekerjasama dengan Center for Security and Welfare Studies (CSWS) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga (FISIP Unair). (**).