Hadiah Setelah Kepergian

  • Whatsapp

Tidak ada rasa selain haru yang dalam ketika pencapaian diri berhasil diraih. Perjalanan yang panjang baru saja di mulai. Tahun 2015 lalu merupakan perjuangan awalku untuk menggali masa depan. Di tahun tersebut, aku lolos seleksi masuk sekolah menengah atas negeri.
Hal itu menjadi sebuah hadiah kecil yang luar biasa untukku dan khususnya Ibuku. Ia sangat bersyukur karena aku berhasil mencapai target yang sudah dijanjikan. Namun, jauh sebelum hari itu mulai ibuku jatuh sakit hingga dirawat. Ia mengidap gejala gagal ginjal, sampai-sampai harus mendekam di rumah sakit selama 3 bulan.

Peristiwa yang terjadi membuatku cukup terpukul yang mana hampir saja membuat proses Ujian Nasionalku terganggu. Namun, aku perlu fokus hingga pada akhirnya mendapatkan hasil yang terbaik.
Hadiah yang telah ku lahirkan juga menjadi persembahan terakhir untuk ibuku. Beberapa minggu setelah pengumuman penerimaan seleksi, ia menghembuskan nafas terakhirnya. Tangisan menderasi seluruh keluargaku, khususnya aku yang masih tidak bisa menerima kepergian sosok ibu yang aku sayangi.

Hingga saat itu, aku penuhi diriku dengan janji akan kesuksesan. Aku berjanji tidak akan berhenti disini dengan membawa keberhasilan yang kosong. Seiring tahun berjalan, aku menggenggam harapan untuk bisa merakit cita – cita berkuliah di perguruan tinggi negeri.
Bersamaan berjalannya waktu di tahun 2019 lalu, aku mencoba berpartisipasi untuk seleksi perguruan tinggi negeri. Aku sudah menunggu dan mengharapkan untuk bisa masuk menjadi mahasiswa di Perguruan Tinggi Negeri yang sudah ku impikan sejak lama, yaitu Politeknik Negeri Jakarta yang berada di Depok.

Impian itu terus ku genggam, sehingga menjadi hadiah yang besar untuk kepergian ibuku. Maka, pada saat hari pengumuman tiba, namaku tepat terdapat pada daftar hasil seleksi. Disaat itu juga di dalam diriku pilu dan bangga karena aku berhasil menggenggam janji yang ingin kuberikan untuk ibuku. Entah apakah ia bangga dengan pencapaianku di garis itu. Saat itu aku sangat berharap untuk bisa melihat raut wajahnya. (Rafi Wijaya/PNJ)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait