TUBAN, beritalima.com – Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Jatim Arumi Bachsin Emil Dardak mengapresiasi kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Pamekasan dan Tuban dalam memasarkan potensi yang dimiliki masing-masing daerah salah satunya batik, melalui acara Gebyar Batik Pamekasan.
“Konsep ini sangat unik ya membawa batik Pamekasan untuk dipamerkan di Tuban. Pak Bupati Pamekasan maupun Tuban sama-sama visioner. Dan kepada Kab. Tuban juga terimakasih telah memberikan ruang dan panggung bagi budaya dari daerah lain. Tentunya hal ini tidak akan melunturkan budaya sendiri, katanya saat menghadiri Gebyar Batik Pamekasan yang digelar di Pendopo Kridomanunggal Kab. Tuban, Minggu (20/3) malam.
Arumi, sapaan lekat Ketua Dekranasda Jatim ini mengatakan, di era ekonomi dan industri kreatif yang didukung dengan perkembangan teknologi dan informasi, salah satu kunci untuk terus berkembang adalah dengan melakukan kolaborasi. Untuk itu, kolaborasi yang dilakukan Pemkab Pamekasan dan Tuban melalui Gebyar Batik Pamekasan ini sangat penting dalam memperluas pasar.
Menurutnya, kolaborasi yang dilakukan dalam Gebyar Batik Pamekasan di Kab. Tuban ini tidak hanya sebagai sarana melestarikan dan mempromosikan batik Jawa Timur khususnya batik khas Pamekasan dan batik Tuban, tapi juga memperluas promosi dan pasar batik kepada khalayak luas. Apalagi industri fashion batik sebagai salah satu sektor industri kreatif turut memberikan kontribusi terutama di sektor ekonomi.
“Dua tahun pandemi Covid-19 ini tentunya berdampak bagi industri kreatif kita. Tapi kita berharap di tahun ini pandemi terus melandai dan pada akhirnya semua sektor terutama industri kreatif akan bangkit dan kita optimis ekonomi Jatim akan terus bangkit,” katanya.
Lebih lanjut menurutnya, di era revolusi industri 4.0, ekonomi kreatif menjadi salah satu isu strategis untuk memenangkan persaingan global terutama melalui perkembangan teknologi informasi. Hal ini ditandai dengan terus dilakukannya inovasi dan kreativitas, guna meningkatkan nilai tambah ekonomi.
“Kegiatan ini menjadi salah satu pemacu ekonomi dari industri kreatif. Dimana kita lihat masyarakat banyak yang mulai semangat untuk kembali membelanjakan uangnya. Tingkat konsumsi yang meningkat apalagi menjelang Bulan Suci Ramadhan ini tentunya membuat cash flow juga meningkat dan kita berharap akan semakin meningkatkan geliat ekonomi masyarakat,” terangnya.
“Tentunya kita berharap para pelaku industri kreatif dalam hal ini fashion di Jatim, serta para pelaku UMKM di Jatim terus tumbuh dan berkembang, pasarnya semakin luas, dan mudah-mudahan ekonomi kita terus bangkit,” imbuhnya.
Sebelumnya, Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky mengatakan acara Gebyar Batik Pamekasan ini merupakan kolaborasi dari Kab. Pamekasan dan Kab. Tuban yang saling bertukar informasi tentang potensi dan budaya yang dimiliki masing-masing daerah.
Apalagi yang dipamerkan tidak hanya batik Pamekasan tapi juga batik Tuban yang terkenal akan batik gedog nya. Dengan adanya acara ini, ia berharap pangsa pasar dari Batik Tuban semakin luas dan diminati banyak kalangan.
“InsyaAllah pangsa pasar batik gedog Tuban ini kami terus promosikan. Apalagi Ibu Gubernur Jatim beberapa waktu lalu juga ingin desa penghasil batik gedog ini jadi desa devisa. Kami akan terus berusaha agar batik gedog Tuban ini semakin luas pasarnya,” katanya.
Sementara itu Bupati Pamekasan Baddrut Tamam mengatakan Pemkab Pamekasan terus mengembangkan produksi batik khas Pamekasan dalam beragam produk. Tidak hanya produk fashion, tapi juga beragam produk kriya dan kerajinan tangan.
“Kami juga terus membantu para pengrajin batik Tuban salah satunya dengan memberikan kredit murah bagi para pelaku UMKM. Serta terus mendorong perluasan pemasaran batik khas Pamekasan melalui e-commerce,” pungkasnya.
Dalam kesempatan ini, turut dilakukan fashion show batik Pamekasan, jembreng batik dan batik drapery gabungan antara batik Pamekasan dan Batik, serta fashion show dari para desainer muda Jatim.
(red)