TORAJA UTARA, beritalima.com – Komoditi Jambu Menyet atau yang lazim disebut Mente, harga dipasaran saat ini memiliki nilai jual cukup menggiurkan para petani.
Bahkan dibeberapa daerah petani jambu monyet tersebut, setelah komoditi mente memiliki harga cukup tinggi dipasaran tentunya dibarengi meningkatnya tarap hidup masyarakat petani mente.
Lantas bagaimana tanggapan Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Toraja Utara terkait menggeliatnya harga komoditi mente..?.
Seperti yang dituturkan oleh Sekretaris Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Toraja Utara, Bertha, saat dimintai tanggapannya soal komoditi mente di Toraja Utara saat ini memiliki harga cukup menjanjikan petani mente.
Bertha menjelaskan, soal mente, kultur tanah dan iklim yang dimiliki Toraja Utara kemungkinan tidak cocok, pasalnya Toraja Utara dengan iklim yang dingin bisa saja tanaman tersebut tidak cocok ditanam.
” Tapi, hal itu perlunya dilakukan riset terkait tanaman tersebut, apakah cocok atau tidak lewat penelitian yang ada,” ungkap Bertha, saat diwawancarai oleh wartawan beritalima.com, Selasa (19/12) dihalaman kantor mereka saat jam kerja sudah waktunya pulang.
Komoditi mente, tidak berlebihan jika hasil panen petani mente dengan harga cukup tinggi, selain komoditi mente merupakan makanan bagi masyarakat yang ‘berkelas’ hasil panen petani masih kurang.
“Tidaklah heran jika saat ini komoditi mente harganya cukup mahal. Pasalnya, hasil panen kurang dan petani mente hanya berada didaerah tertentu utamanya daerah yang memiliki hawa panas, seperti Flores, Jeneponto serta daerah Maluku,” jelasnya.(Gede Siwa).
Keterangan foto : Sekretaris Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Toraja Utara, Ir. Bertha.
