SURABAYA,Beritalima.com- Taman Bungkul salah satu taman bersejarah di Kota surabaya, setiap hari libur taman itu dipenuhi oleh warga surabaya yang menghabiskan hari liburnya di taman kebanggaan masyarakat dan bersejarah.
Taman itu terlihat sangat bersih dan Adem, dengan berpohonan yang rimbun, pohon pohon tersebut sengaja di rawat oleh pihak pemerintah surabaya untuk bisa berteduh dikala saat panas matahari.,’’ Minggu,06-11-2016.
Salah seorang pengunjung taman Bungkul, Sriyanil yang di jumpai Beritalima menanyakan, kenapa memilih taman bungku untuk menghabiskan hariliburnya’’ dia menjawab, ini kami kesini bukan hanya menhhabiskana hari libur tetapi kami dan masyarakat sekitar ini semua berbodong bondong berkumpul disini.
Ini sudah setiap minggu ada kegiatan seperti ini dimulai dari jam 06, 000 sampai jam 10, 00 pagi,dan ini sudah tidak heran lagi, kalau kami disini sudah kebiasaan seterti ini, membawa anak anak untuk bermain.
Sebenarnya ini juga sangat perlu bagi anak anak untuk bermain dengan suka ria dengan teman teman yang belum pernah kenal, ketika dia bermai disini dia sudah seling kenal, dan ini juga bisa menjadi Ajang silaturahmi buat anak anak yang bermain di taman bungkul ini,, Ujarnya.
Amir Wartawan Aceh Saat berada di kota Surabaya, tidak lengkap rasanya jika belum berkunjung ke Taman Bungkul di Jl Raya Darmo, sekaligus berziarah ke Makam Mbah Bungkul.
Banyak orang dengan berbagai keyakinan mendatangi tempat tersebut. Laki laki, perempuan, tua dan muda umumnya meyakini Mbah Bungkul adalah sosok kharismatik yang membantu perjuangan Raden Rahmat menyebarkan Islam di Jawa Timur khususnya.
Tidak sulit menemukan petilasan Mbah Bungkul. Saya dari Aceh di pulau palinga barat Indonesia ketika menginjak kaki di kota surabaya teringat dimana ada tempat sejarah yang bisa saya kunjungi, ketika berkeordinasi dengan Pimred Beritalima Moch. Efendi, SH, di hari minggu langsung menuju ke taman Bungkul.
Sesampai di lokasi tersebut umumnya pengunjung melakukan sholat di surau kecil yang dulu dibangun Mbah Bungkul bersama Raden Rahmat. Kemudian, bisa dilanjutkan berziarah di makam Mbah Bungkul dan sejumlah pengikutnya yang terhampar di satu lokasi berdekatan.
Usai berziarah, saya menikmati satu lagi keajaiban yang hingga saat ini masih terjaga, yakni menikmati air sumur buatan Mbah Bungkul dan Raden Rahmat untuk diminum.
Tetapi siapakah sebenarnya Mbah Bungkul itu, Menurut catatan tempat ini, 700 tahun silam sebelum bernama Surabaya, dikenal dengan sebutan ”Pertapaan Mbah Bungkul”. menurut sumber yang didapat oleh penulis dari juru kunci makam mbah bungkul kapan dan dimana mbah bungkul dilahirkan tidak dapat diketahui dengan pasti. beliau hanya saja menyebutkan bahwa sebelum sunan ampel datang mbah bungkul sudah berada di Surabaya itu menurut sejarah yang tertulis dan saya kutip di sebuah Blog.
Alhamdulillah saya sudah mendatangi tempat bersejarah yang ada di kota surabaya, seperti Patong Buaya, taman Bungkul, pajangan Kapal Selam, dan keliling Kota surabaya biarpun tidak habis, yang penting sudah saya rasakan keindahan dan kenyamanan tinggal dikota Surabaya,’'(Aa79)