SURABAYA, beritalima.com | Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya menggelar berbagai perlombaan bagi Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang dirawat di UPTD Liponsos Keputih Kota Surabaya, Rabu (3/8/2022). Berbagai kegiatan perlombaan tersebut digelar untuk menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke 77.
“Dalam rangka HUT Kemerdekaan, maka kami salah satunya di UPTD Keputih mengadakan aneka ragam lomba. Kemarin makan kerupuk dan hari ini balap karung,” kata Kepala Dinsos Kota Surabaya, Anna Fajriatin.
Menurut Anna, tujuan digelarnya perlombaan ini adalah untuk mengajak para penghuni UPTD Liponsos Keputih Kota Surabaya agar tetap mencintai Bangsa Indonesia. Sebab, pihaknya menggelar aneka kegiatan perlombaan, seperti makan kerupuk, balap karung, estafet sarung, hingga balap bakiak.
“Akan banyak agenda Proklamasi. Selain di Liponsos, ada di UPTD Kalijudan, dan Kampung anak negeri. Peserta yang mengikuti kegiatan ini adalah warga binaan Liponsos Keputih dari barak A sampai E dan semuanya dari teman-teman ODGJ, total yang terlibat 70 orang dari 665 penghuni,” ujar dia.
Selain menggelar perlombaan untuk menyemarakkan HUT Kemerdekaan RI, Anna menjelaskan bahwa kegiatan sehari-hari di lingkungan UPTD Liponsos Keputih Kota Surabaya adalah memberdayakan ODGJ. Salah satunya, melakukan pelatihan pembuatan kalung peluit.
“Kami memberdayakan ODGJ yang hampir sembuh, sebanyak 20 orang untuk dilatih pembuatan kalung yang diberi peluit. Pelatihan ini setiap hari Senin, Rabu, dan Jumat. Kita manfaatkan untuk dibagikan kepada anak disabilitas, terutama tuna wicara, yakni dengan memberikan edukasi bahaya meniup peluit,” jelas dia.
Anna menerangkan, bahwa 20 ODGJ yang diberdayakan tersebut dalam keadaan baik, karena mereka juga melakukan berbagai aktivitas sehari-hari. Mulai dari menyiram tanaman, pengolahan pupuk kompos, hingga melakukan ternak maggot.
“20 ODGJ yang diberdayakan tersebut tidak memiliki keluarga. Kemudian, jika MBR, di dalam UPTD juga dilakukan padat karya untuk warga binaan. ODGJ ini sama dengan kita, kita kontrol aktivitas makan, dan perlakuannya juga sama seperti kita,” terang dia.
Meski demikian, ia juga berterima kasih kepada Kementerian Sosial (Kemensos) RI yang turut memberikan intervensi kepada para penghuni UPTD Liponsos Keputih Kota Surabaya. Sebab, para ODGJ tersebut tidak hanya berasal dari warga ber-KTP Kota Surabaya.
“Awalnya sekitar 800 lalu dibantu oleh Kemensos RI, ada yang diambil oleh Kemensos dan pemulangan. Ternyata tidak hanya dari Surabaya, ada yang dipulangkan dan keluarganya diberikan bantuan supaya keluarga bisa berdaya, jadi tidak asal dipulangkan,” ungkap dia.
Di sisi lain, parameter kesembuhan para ODGJ di UPTD Liponsos Keputih Kota Surabaya juga ditentukan oleh dokter spesialis kejiwaan. Apabila tidak memungkinkan dirawat di UPTD Liponsos Keputih Kota Surabaya, maka akan dirujuk ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Menur Provinsi Jawa Timur.
“Parameter sembuh ini ditentukan oleh dokter spesialis jiwa. Jika tidak memungkinkan untuk dirawat di Liponsos, akan kita referral kan ke RSJ Menur,” pungkasnya. (*)