“Hitam Kembali Putih” ditengah Gema Takbir Iedul Adha

  • Whatsapp
Kepala Rutan Klas II B Sumenep, Ketut Akbar Harry Akhjar saat memberikan pesan moral kepada masyarakat khususnya warga binaan Rutan Klas IIB Sumenep

SUMENEP, beritaLima – Kegiatan Takbir Akbar dalam rangka Hari Raya Idul Adha di depan Masjid Agung Sumenep pada Kamis Malam (31/ 08/ 2017) menggema diseluruh bumi Sumekar Sumenep.

Selain takbir yang menggema, kegiatan Gema Takbir yang juga melibatkan langsung Bupati dan Wakil bupati Sumenep beserta jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan elemen masyarakat serta umat muslim di berbagai penjuru kota Sumekar ini juga dihadiri oleh warga binaan Rutan Klas IIB yang memiliki skill atau kemampuan tersendiri dalam berkreativitas diruang sempit dan terbatas namun bebas berkarya.

Dibawah kepemimpinan Kepala Rutan Klas II B Sumenep, Ketut Akbar Harry Akhjar yang terus mengupayakan agar warga binaannya dapat hidup layak dan memiliki keterampilan khusus disaat kembali lagi ke masyarakat.
Saya atas nama Kepala dan atas nama Warga binaan Rutan Klas IIB Sumenep, mengapresiasi atas peluang yang tlah diberikan Pemerintah Kabupaten Sumenep (dalam hal ini turut serta dan mendukung pemasaran kreativitas Warga binaan).

“ Ini sebagai tanda dan ucapan terimakasih kami kepada pemerintah atas perhatianya kepada kami, hal tersebut memberikan semangat baru untuk berubah dan berkarya”, demikian disampaikan Kepala Rutan Klas II B Sumenep, Ketut Akbar Harry Akhjar usai menyerahkan cinderamata kepada bupati Sumenep berupa Miniatur Masjid Agung Sumenep berbahan dasar Koran bekas pada acara Takbir Akbar Iedul Adha di depan Masjid Agung Sumenep, Kamis Malam (31/ 08/ 2017).

“Hitam Kembali Putih” tertoreh di dinding dalam Rutan Sumenep ini bukan hanya sekedar Slogan, namun hal tersebut sebagai bacaan yang dilengkapi dengan makna yang sangat dalam.

Lagu yang dilantunkan oleh salah seorang Warga binaan Rutan Klas II B Sumenep diantara gema takbir Malam Iedul Adha berjudul “Hitam Kembali Putih”. Lirik – larik penyesalan terurai diatara nyanyian hati yang ditembangkan dengan khidmat melalui syair lagunya.

“Kami ciptakan kegiatan kemandirian ini untuk mempersiapkan para warga binaan ketika kembali ke tengah-tengah masyarakat tidak lagi mengulangi perbuatannya yang melanggar aturan. Tetapi dapat menciptakan lahan pekerjaan lewat kreativitas yang dimilikinya,” imbuh Ketut Akbar.

(An)

beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *