PADANG – Sebagai bentuk dukungan pada program Pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19 di Tanahair, Himpunan Wanita Karya Provinsi Sumatera Barat (HWK Sumbar) merilis lagu Senyuman Terindah, videoklipnya tayang perdana pada Sabtu 11 Juli 2020 pukul 20.30 WIB di kanal YouTube HWK Sumbar Talenta.
Produksi lagu Senyuman Terindah digagas oleh Dra. Zusneli Zubir, M.Hum, Ketua HWK Sumbar periode 2019 – 2024. Lirik lagunya dari dua puisi karya Dra. Hj. Sastri Yunizarti Bakry, Akt, M.Si, CIA, puisi esai corona yang berjudul ‘Kau, Kami Lawan dengan Senyum’, dan puisi ‘Aku Berdiri Kaku’, digubah oleh Muhammad Fadhli, yang juga penulis lagu Karena Cinta Ini Tak Mungkin, original soundtrack film layar lebar Ajari Aku Islam, versi Aci Cahaya, dan versi Shinta Naomi, mantan personal JKT48.
Saat diwawancarai di Padang, pada Minggu (12/7/2020), Zusneli Zubir mengatakan, “Lagu Senyuman Terindah jadi salah satu media sosialisasi bagi HWK Sumbar pada masyarakat agar semangat melawan corona, dengan mematuhi protokol pencegahan penularan Covid-19 yang diatur pemerintah di masa new normal ini.”
“Membuat lagu Senyuman Terindah juga jadi cara bagi pengurus HWK Sumbar untuk memotivasi para anggotanya agar tetap produktif berkarya dalam orientasi sosial meskipun wabah belum berakhir. Syuting videoklipnya dilakukan pada lima lokasi di Kota Padang; Masjid Raya Sumatera Barat, Museum Adityawarman, Pantai Pasir Jambak, Balai Gadang Koto Tangah, dan Air Tawar Timur, kami ingin mengenalkan beberapa lokasi menarik untuk dikunjungi para wisatawan,” kata Zusneli, yang juga Peneliti Sejarah di Balai Pelestarian Nilai Budaya Provinsi Sumatera Barat.
Lagu Senyuman Terindah dinyanyikan oleh ibu-ibu di grup paduan suara HWK Sumbar; Sastri Bakry, Haslinda, Novianti, Era Yunus, dan Yanti Zen. Muhammad Fadhli mengatakan, sebuah kehormatan baginya atas amanah yang diberi HWK Sumbar untuk menggubah dua puisi karya Sastri Bakry, Sastrawan Nasional asal Sumatera Barat.
Sastri Bakry saat diwawancarai melalui akun Whatsapp-nya pada Minggu (12/7/2020), ia mengatakan, “Luar biasa, berhari-hari menangis, bahkan sampai sekarang. Jika menyanyikan lagu Senyuman Terindah dengan konsentrasi penuh, airmata sering keluar. Fadhli merangkai nada luar biasa, ditambah musik yang indah dan syair yang cocok dengan suasana hati. Rasanya ini karya terbaik Fadhli, dari sekian banyak lagu yang ditulisnya. Dan salut untuk DPD HWK Sumbar yang diketuai Zusneli Zubir, dengan cepat menggagas rekaman ini.“
“Inspirasi kedua puisi tersebut saya dapat gara-gara corona, yang berakibat stay at home dan work from home. Saya tulis pada masa awal pandemi corona terjadi, ketika kecemasan melanda negeri. Puisi ‘Aku Berdiri Kaku’ tentang akibat dari corona, kita harus kerja di rumah. Kantor-kantor, jalanan, jadi lengang, harus menjaga jarak, penuh ketakutan, banyak yang meninggal, sehingga kepedulian sosial jadi berkurang. Sementara itu, ada orang harus bekerja di luar rumah karena butuh makan. Puisi ‘Kau, Kami Lawan dengan Senyum’ sama-sama bercerita tentang akibat corona yang melanda negeri. Cuma ketakutannya harus dihilangkan, karena corona belum ada obatnya, kecuali dengan meningkatkan imunitas tubuh. Salah satu cara meningkatkan imunitas adalah dengan senyum bahagia, dan tidak stres, serta meningkatkan ketakwaan diri pada Allah SWT,” kata Sastri.
Sastri juga mengatakan, “Kedua puisi tersebut berpesan, mari lawan corona dengan senyum agar imunitas kita meningkat, dekatkan diri pada Allah SWT. Kita tidak perlu takut corona, namun wajib patuh dengan protokol Covid-19.”
“Cobaan membuat kita semakin dekat pada Allah SWT, jadi tahu mana yang hak dan mana yang batil, tahu tauhid dan syirik, tahu sunnah dan bid’ah, tahu haram dan halal, tahu taat dan maksiat. Selanjutnya berserah diri pada Allah SWT. Hati lagu Senyuman Terindah ini adalah hati masyarakat, hati kita semua. Semoga bisa diterima pendengarnya.”
(Dilaporkan oleh Muhammad Fadhli)