JAYAPURA, beritalima.com-Ketua Umum Persipura Jayapura, Benhur Tomi Mano, sangat memahami apa yang dirasakan oleh suporter dan masyarakat pecinta Persipura.
“Kita punya kesedihan yang sama, kita punya kekecewaan yang sama, kita juga sama-sama kaget dan heran atas keputusan itu,” ucapnya.
Untuk itu, ia minta kepada rekan rekannya untuk bisa menahan diri. “Kita semua anak-anak Tuhan, harus bisa menahan diri ya. Saya yakin dan percaya Tuhan kita sangat baik. Tuhan akan berikan jalan keluar untuk Persipura dan kita semua,” tuturnya.
Selaku Ketua Umum Persipura, ia juga memohon agar seluruh suporter dan pecinta Persipura dapat menahan diri untuk tidak melakukan demo.
“Ada beberapa hal yang harus teman-teman dipertimbangkan untuk saat ini. Kita masih dalam suasana pandemi covid-19, kita dalam suasana persiapan jelang PON, saudara-saudara kita yang muslim sedang beribadah puasa. Mari kita jaga suasana ini untuk tetap dingin, demi kebaikan kita bersama. Sekali lagi saya mohon kepada seluruh elemen suporterang tuk tidak lakukan demo,” tandarnya.
Menurutnya lagi, keputusan KONI dinilai janggal. Karena sebelumnya sudah ada penyampaian ke pihaknya kalau diijinkan.
“Bakan kami diminta untuk main di Stadion Lukas Enembe, dan tiba-tiba sekarang tidak diijinkan, dengan dua alasan yang menurut kami kontradiktif. Yang pertama sedang direhab, yang kedua dipakai untuk latihan. Loh, sedang direhab kok bisa dipakai latihan. Selama dua minggu ini kan Persipura diijinkan latihan disana. Selama latihan kami tidak lihat ada pekerjaan. Yang kami tahu semua sudah tuntas, ini yang menurut kami juga aneh,” katanya.
Meski begitu, ia kembali berharap pendukung Persipura tidak marah dan ribut. “Jangan ya, kita sebagai manusia bisa sedih dan kecewa tapi saya minta tolong jangan ribut, mari kita tunjukkan bahwa kita cerdas dan punya kemampuan untuk mencari solusi tanpa keributan. Saya minta teman-teman untuk tidak demo, kalau bisa silahkan dialogis, atau audiens dengan protokol kesehatan yang ketat. Jangan ramai-ramai,” himbaunya.
“Kalau bisa beberapa perwakilan saja, kita harus tetap jaga citra baik karena kita adalah tuan rumah PON, kalau kita ribut terus, kontingen-kontingen yang mau datang nanti takut, khawatir dan tidak tenang, karena tuan rumah ribut terus. Kita harus jaga suasana dan dinamika yang positif, kita harus berikan rasa percaya, rasa aman dan tentram untuk calon tamu – tamu kita di PON nanti,” pintanya.
“Kami dari Manajemen Persipura Jayapura pasti mendukung PON, Saya ini Walikota Jayapura, saya tuan rumah disini, semua orang yang masuk wilayah ini adalah tamu saya, kalau kita ribut-ribut kan nanti kacau, kita juga yang malu, jangan lah, kita sebagai pimpinan juga jangan memperkeruh keadaan, mari kita lebih tenang dan berpikir baik,” tambahnya.
“Sejujurnya kami juga tidak mau ganggu Mandala kalau ada alternative lapangan lain, sayangnya tidak ada, sehingga Mandala yang kami daftarkan ke AFC, dan itu hanya untuk AFC saja, karena kami tidak mau ganggu PON, kami mau PON sukses, kami sudah pertimbangkan itu jauh – jauh hari, tapi kasus AFC ini kan beda, karena verifikasinya sangat ketat dan AFC tidak ada toleransi, jadi kita daftarkan Mandala karena sudah pernah lolos verifikasi AFC, dan hanya dipakai 2 (dua) hari saja yaitu 18 dan 19 Mei 2021. Kami juga yakin kalau AFC main di Mandala bisa jadi ajang promosi untuk PON Papua juga, karena ini skala internasional, gaungnya lebih besar,” pungkasnya. (*)