SURABAYA, beritalima.com – Perum Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) akan terus mensuport generasi muda untuk wirausaha.
Suport Jamkrindo berupa jaminan pada mereka yang sudah buka usaha untuk mendapatkan modal dari perbankan.
Direktur Utama Jamkrindo, Randi Anto, mengatakan, dorongan untuk mengajak kaum muda berwira usaha itu sudah sering disosialisasikan di lingkungan kampus.
“Kami berusaha memperluas akses dan mengajak masyarakat untuk berani memulai usaha sejak usia muda,” kata Randi di sela acara Indonesia Business and Development (IMD) Expo di Grand City Convex Surabaya, Rabu (3/10/2018).
Pameran BUMN yang dibuka Menteri Koordinator Bidang Perekenomian, Darmin Nasution, ini diikuti 106 BUMN. Tujuan dari pameran selama 3 hari kedepan ini untuk menyosialisasikan BUMN-BUMN dan keberhasilannya pada masyarakat.
Menurut Randi, Jamkrindo hingga Agustus 2018 sudah memberikan jaminan pinjaman sekitar Rp78 triliun. Dari target tahun ini masih ada tambahan jaminan kredit antara Rp15 triliun hinggal Rp 20 triliun.
Randi optimis target itu akan tercapai lewat sinergi dengan BUMN yang lain. Melalui sinergi tersebut, pihaknya akan banyak menggarap tambahan peluang terutama di luar Pulau Jawa.
Disebutkan pula, Jamkrindo belum lama ini kembali berhasil meraih penghargaan Golden Trophy pada ajang Infobank BUMN Award 2018.
Penghargaan tersebut sudah kali ketiga diterima Jamkrindo yang selama lima tahun berturut-turut meraih predikat “Sangat Bagus”.
Raihan itu, menurut orang nomor satu di Perum Jamkrindo ini, adalah prestasi yang harus dijaga. “Kami optimis performance Jamkrindo masih bisa dijaga di level “Sangat Bagus,” ujarnya.
Menko Perekonomian, Darmin Nasution, dalam kegiatan ini mengatakan, berharap semua BUMN mengambil peran membantu pemerintah.
Menurutnya, ekonomi mulai tumbuh kalau ekspornya tumbuh dan berkembang. Namun, lanjut dia, saat ini yang terjadi ekspor tidak naik dan impor yang justru naik cepat.
Diakui, negeri ini masih lemah di bidang SDM dan produktifitasnya. Pemerintah sekarang sedang berusaha meningkatkan kualitas tersebut.
Darmin juga mengungkapkan tentang pengangguran. “Saat ini angka pengangguran tertinggi justru yang dari lulusan SMK. Jadi ada yang tidak pas,” ujarnya.
Padahal, lulusan sekolah kejuruan itu seharusnya lebih mudah bekerja, karena pendidikannya beorientasi kerja. Pihaknya berharap para lulusan SMK itu nantinya tidak hanya mengantongi selembar ijazah, tapi setiap tahun bisa memiliki 2-3 sertifikat. (Ganefo)