Aceh Utara | Beritalima : Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM) menilai kejadian semburan lumpur di sumur Bor milik Sulaiman, warga Dusun Ulee Barat, Desa Blang Aman, Kec. Lhoksukon, Kab. Aceh Utara bukan kejadian biasa. Ikatan pekerja ini meminta pengeborannya sumur juga harus ada pengawasan pemerintah.
“Pengeboran sumur bor di Blang Aman berpotensi berbahaya, oleh sebab itu setiap pengeboran yg dilakukan di Aceh Utara apapun bentuknya harus ada surat izin dari pihak terkait dalam hal ini pemerintah Aceh Utara,” kata Sekretaris IPSM Aceh Utara, Mukhtaruddin didampingi pengurusnya, Abdul Halim dan ketua IPSM Kecamatan Matang Kuli, Muhammad Azhar, Am, senin (25/04/16)`
Menurut Mukhtaruddin, di kawasan yang terjadi semuran gas tersebut merupakan kawasan pertambangan Minyak dan Gas Aceh oleh perusahaan Exxon Mobile (PTE).
Pemerintah harusnya mengambil langkah-langkah tertentu seperti pengawasan yang berikutnya memberikan izin bor bangi masyarakat setempat lanjutnya, menambahkan, “Kita mengetahui daerah tersebut merupakan salah satu kawasan yang sulit mendapatkan air bersih. Sebelum masyarakat mengambil sikap (Melakukan pengeboran), harus ada izin dinas terkait dulu,”.
Fakta miris yang terjadi dikawasan tersebut, kaibat kesulitan air bersih, dari IPSM mengabarkan, masyarakat berbondong-bondong membangun sumur bor, yang dilakukan pengeboan capai 30 meter dibawah permukaan tanah.
“Hal ini sangat berbahaya bagi masyarakat, jika semburan yang keluar tersebut berasal dari aktifitas gas berbahaya, apa jadinya masyarakat setempat,” tukas Mukhtar. “Kondisi ini juga sangat kita sayangkan, semoga saja pemerintah segera berupaya mensuplay air bersih ke kawasan tersebut,” imbuhnya.
Dari data IPSM, beberapa kawasan merupakan daerah kesulitan mendapatkan air bersih, antaranya, Desa Cot U Sibak, Blang Aman, Buket Seuntang, dan Cot Kupok. “Sebelum datangnya musibah, kami harus kebutuhan vital tersebut harus menjadi perioritas pemerintah, dari data yang kita kumpulkan, masyarakat disana sudah puluhan tahun tidak mendapatkan air bersih,” pungkasnya.
Dari laporan masyarakat IPSM menyampaikan keluhan masyarakat setempat, kawasan yang dulunya dikenal sebagai salah satu kawasan basis Gerakan Aceh Merdeka (GAM), sesuai letaknya dikawasan terpencil, namun hingga saat ini desa tersebut masih menjadi daerah tertinggal di pelosok Aceh Utara.(En)