ACEH,beritalima.com-Pasukan GAM meusaboh Se Aceh menanggapi ada isu tgl 26 maret 2021 ada ajakan demo besar-besaran di Provinsi Aceh untuk menggulingkan wali Nanggroe Aceh, Malik Mahmud Al-haytar. menurut Pasukan GAM meusaboh se Aceh kepada Media ini Kamis 04-03-2021, Ajakan demo tersebut tidak jelas sumbernya siapa penangnggung jawab dan tujuannya apa.
“Ajakan demo tersebut jangan di kaitkan dengan Nama Gerakan Aceh Merdeka (GAM) apa lagi mengatas namakan lanjutan perjuangan peninggalan Alm Tgk Chik Muhammad Hasan di Tiro.
Hari ini kita minta kepada pihak yang tidak puas dengan perdamaian Aceh saat ini jangan menciptakan permasalahan lain dan adudomba sesama GAM serta jangan mengadudomba Rakyat Aceh dengan petinggi GAM Serta jangan memprofokasi Rakyat dengan mengkambing hitamkan perjuangan GAM.
“Terkait dengan rencana aksi besar besatan tgl 26 Maret 2021 yang dilakukan oleh GAM Independen tersebut, pihak pasukan GAM Meusaboh Se-Aceh melakukan Koordinasi kepada Pihak Juru Runding GAM dan Jurubicara GAM H.Baktiar Abdullah, Teungku M Nur djuli di Banda Aceh, saudari Shadia Marhaban di Banda Aceh,Teuku Kamaruzzaman di Banda Aceh dan Teungku Munawar liza di kota Sabang, Alhasil, Semua juru runding tidak tau ada aksi demo yang akan di lakukan pada tgl 26 maret 2021 tersebut.
Pasukan GAM meusaboh se Aceh berharap kepada seluruh masyarakat aceh agar tidak terpengaruh dengan Aksi profokasi yang tidak jelas visi dan misi sehingga terjadi perpecahan di antara rakyat aceh.
“Rakyat aceh sangat dewasa dalam menaggapi dan melakukan hal-hal perjuangan mengingat usia perjuangan sudah memasuki 45 tahun.
Pasukan GAM meusaboh se aceh juga meminta kepda seluruh para juru runding harus bersatu dan kompak seperti saat perdamaian terjadi, mengingat selama para juru runding tidak akur lagi banyak lahir kelompok yg mengatas namakan perjuangan dan menghina para juru runding yang sudah mau berdamai dengan pemerintah republik indonesia pada tgl 15 agustus 2005 lalu.
Ramli, Cek prieh, Danbayo, Jra han Jra, Sebagai perwakilan Pasukan GAM meusaboh se Aceh, juga meminta kepada seluruh para juru runding harus bersatu dan kompak seperti saat perdamaian terjadi, mengingat selama para juru runding tidak akur lagi banyak lahir kelompok yg mengatas nama kan perjuangan dan menghina para juru runding yang sudah mau berdamai dengan pemerintah republik indonesia pada tgl 15 agustus 2005 lalu.
“Menegaskan kepada Wali Nanggroe tgk Malik Mahmud al-haytar beserta ketua Delegasi GAM saat perdamaian agar segera melakukan Rapat dengar pendapat sesama juru runding agar permasalahan aceh segera selesai. tolong di kesampingkan hal-hal pribadi, utamakan kepentingan Nasional Aceh, Jangan salaing menyalahkan satu sama lain, kami sangat mengharapkan semua juru runding GAM kembali bersatu,”tutupnya.”(**)
