Jejak Jurnalisme Wartawan Senior Abu Bakar Yarbo Yang Telah Pergi

  • Whatsapp
Abu yang populer dipanggil Aby (paling) saat bersama Ketum PWI Pusat saat itu Margiono dan Ketua PWI Jatim saat itu Akhmad Munir diterima Susilo Bambang Yudhoyono di rumahnya di Jakarta.(ist)

SURABAYA, beritalima.com- Abu Bakar Yarbo pergi hari Jumat malam (19/02/2021) kemarin, meninggalkan kenangan semua yang dia cintai. Juga jurnalisme.

Jalan Abu adalah jurnalisme. Dia wartawan senior harian Memorandum Surabaya dan pernah ikut mendirikan Beritajatim.com bersama sejumlah wartawan lainnya. Jurnalisme bagi Abu bukan hanya pekerjaan, tapi aktivisme. Itulah kenapa dia banyak terlibat dalam organisasi Persatuan Wartawan Indonesia sejak kepemimpinan Dahlan Iskan. 

Abu pernah duduk menjadi wakil ketua bidang kesejahteraan pada 2011-2016. Keterampilannya berkomunikasi membuatnya dekat banyak narasumber terutama Imam Oetomo dan Soekarwo.

Pengetahuan dan kesupelannya dalam bergaul membuat tulisannya soal politik dan hankam selalu tajam. Dia memahami bagaimana meletakkan konteks persoalan sehingga tulisannya solutif dan mencerahkan.

Pria kelahiran Sulawesi Utara ini masuk ke Jawa pada 1980-an dan bekerja di Memorandum saat sang pemilik H. Agil H. Ali masih hidup. Keduanya memang memiliki pertalian kekerabatan

Agil pula yang menggembleng Aby menjadi wartawan tangguh. Keinginan Aby untuk belajar dari banyak orang membuatnya memiliki banyak perspektif. Dan itu dibutuhkan seorang wartawan politik.

Kedekatannya dengan Gubernur Imam Oetomo mengingatkan orang pada kedekatan wartawan Ben Bradlee dengan John F. Kennedy. Persahabatan yang membuat dua pihak saling memahami  posisi masing-masing. Pak Imam tak pernah marah jika Aby menulis kritis. Apalagi keduanya rutin berdiskusi.

Abu salah satu wartawan senior yang mendukung penuh ikhtiar pemerintah dalam menangani Covid-19. Namun takdir pula yang membuatnya menutup kisah hidupnya dengan pandemi. Dia sempat dirawat sekitar satu minggu di rumah sakit.

Tak ada yang menduga Aby, panggilan akrabnya, bakal terinfeksi. Satu rombongan dengan Ketua Umum KONI Jatim Erlangga Satriagung dan beberapa pengurus lainnya saat terbang ke Jayapura, ia bukan salah satu yang dinyatakan positif.

Selama dirawat di rumah sakit, Aby masih sering berkomunikasi dengan sahabat-sahabatnya. Menanyakan kabar, saling mendoakan, dan bernostalgia tentang klub sosial “Elmi Connection”. Sebuah klub sosial bagi mereka  yang sering berkumpul di Hotel Elmi. Tahun lalu Aby mengadakan reuni Elmi Connection di rumahnya di Magersari Sidoarjo dihadiri puluhan sahabat-sahabatnya.

Kini Aby telah pergi. Meninggalkan jejak jurnalisme panjang dan jariyah tulisan reportasenya yang melayani publik. Tak ada lagi bau durian yang menguar saat mengudap buah bareng bersamanya. Tak ada tawa khas. Hanya doa dan rasa kehilangan yang tersisa. Selamat jalan Aby. (*).

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait