Jelang Musim Tanam Pertama Tahun 2024 Petani Kesulitan Mengolah Tanah Akibat Kekeringan

  • Whatsapp

Jombang | beritalima.com – Tiga Dusun di Desa Kali Kejambon Kecamatan Tembelang alami kekeringan pada musim tanam ketiga 2023 ini, tepatnya sejak musim tanam jagung. Bahkan hingga sekarang petani Kali Kejambon kesulitan menggarap lahan akibat kekeringan tersebut bahkan dalam pengelolaan tanah untuk musim tanam tahun 2024 dimulai bulan Desember tahun 2023 bisa memakan waktu satu bulan.

Tiga Dusun dikatakan Sekretaris Desa Kali Kejambon Ali Maskur kepada beritalima.com, pada Rabu (20/12/2023) terdiri dari Dusun Kalijarimg, Dusun Kalak, Dusun Sawen memiliki luas areal persawahan secara total seluas 110 hektar. Namun pengairan irigasi tidak merata tergantung keberadaan pintu air yang bersumber dari pengairan irigasi sekunder, tepatnya dialiri dari sungai Bengawan.

Akhmad Jani Masyhudi, S.P selaku Kepala Bidang Perlindungan, Pasca Panen dan Pemasaran Tanaman Pangan, Perkebunan dan Holtikultura pada Dinaa Pertanian Kabupaten Jombang membenarkan bahwa situasi saat ini terangnya memang masih dampak elnino sehingga hujan akhirnya tertunda.

“Saat ini yg bisa dilakukan petani memang ndesel sambil menunggu hujan turun. Dan gilir air dr jatah irigasi,” ujar Akhmad Jani usai rapat pimpinan Diperta Kabupaten Jombang.

Lebih lanjut dijelaskan Sekdes Kali Kejambon, persawahan di Dusun Kalijaring lebih dulu dialiri aliran irigasi dari pintu air Tambakrejo yang berada di Barat Kampung Kalijaring lalu mengairi persawahan di Dusun Kalak dan persawahan di Dusun Sawen dari utara kampung Dusun Kalijaring.

“Saat ini mengalami kekeringan persawahan semua dusun,” ujar Sekdes.

Ironis dikatakan Ali Maskur, untuk mengairi persawahan yang ada di Dusun Sawen harus menunggu pengairan persawahan yang ada di Dusun Kalijaring. Sedangkan pengairan persawahan di Dusun Kalijaring hanya cukup kurang lebih 30 menit dibanding Dusun Sawen sampai menunggu berjam jam bahkan sampai satu hari untuk mengairi persawahan.

Dari kekeringan musim tanam ketiga itu ujarnya, berdampak pada hasil panen jagung, diperkirakan mengalami penyusutan yang seharusnya 9,5 ton per hektar menyusut menjadi 7 ton. Alhasil dengan penyusutan tersebut tidak mengalami kerugian yang signifikan karena dibarengi penjualan hasil panen jagung yang bagus yakni 4.200 – 5.200 per kilogram.

Soal kekeringan dari pantauan beritalima.com di lapangan, ternyata bukan hanya dialami di salah satu desa berdasarkan informasi yang diperoleh wartawan ini akan tetapi secara masif di Kabupaten Jombang termasuk di Desa Puri Semanding Kecamatan Plandaan yang memiliki 7 dusun memgalami hal yang sama akibat kekeringan jelang musim tanam pertama tahun 2024.

“Tapi 1 dari 7 dusun tersebut mendapat pengairan irigasi yang penuh dibanding dusun lainnya hanya sebagian,” ujar Nurbata, selaku Kepala Desa yang berhasil dimintai tanggapan di kantornya.

Jurnalis : Dedy Mulyadi

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait