JEMBER, beritalima.com | Jenazah pasien Covid-19 direbut sejumlah warga, petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember juga mendapat penganiayaan.
“Masyarakat ingin merebut jenazah, karena ada keinginan untuk memulasarakan sendiri,” kata Plt. Kepala BPBD Jember Moch Djamil dalam Konferensi Pers, Jumat (23/7/2021).
Seminggu yang lalu, delapan anggotanya sedang bertugas melakukan pemakaman di Desa Jatian, Pakusari, dengan protokol kesehatan Covid-19.
Tiba-tiba di sekitar lokasi, Djamil mengatakan, warga yang berjumlah banyak langsung merebut peti jenazah dan membukanya.
“Kita memahami, bahwa sesuai protokol kesehatan tidak diperkenankan membuka peti, apalagi sudah dilakukan pemulasaraan sempurna oleh rumah sakit,” terang Djamil.
Merasa petugas tidak menuruti kemauan warga, lalu warga melakukan penganiayaan kepada beberapa petugas pemulasaraan.
“Sedangkan petugas, ada yang ketimpa batu, tangannya diplintir dan bahkan dibanting, serta juga ada yang dipukul,” jelasnya.
Mendapati hal demikian, kemudian delapan petugas itu langsung pulang. “Karena jenazah sudah diambil, kita langsung balik kanan,” ucapnya.
Mendapati anggota BPBD diperlakukan demikian, Djamil menyampaikan, kejadian tersebut dirinya telah memasrahkan kepada pihak yang berwajib.
“Kami tidak melaporkan, karena ini bukan delik aduan,” pungkasnya. (Sug)