Jerih Payah Seorang Ayah

  • Whatsapp

beritalima.com | Seorang ayah sejatinya ditakdirkan sebagaisayap pelindung bagi keluarganya. Selainitu,ia juga rela banting tulang dan memeras keringatnya siang dan malam demi menghidupi kerajaan kecilnya.

Tak pernah terucap kata lelah yang dilontarkannya, meskipun ia terlihat sangat penat dibalik senyumannya.
Ayah adalah orang yang berada di garis terdepan jika aku mengalami sedikit masalah. Ia selalu menasihatiku agar tidak patah semangat apabila impianku taktergapai.

Aku ingat kata-katanya yang selalu melekat pada diriku, kapanpun dan dimanapun harus berbuat baik karena suatu saat kita pasti berada diposisi mereka.

Teringat pula olehku ketika Ibu memberitahu bahwa Ayah rela berhenti mengonsumsi rokok jika aku terlahir kedunia.

Tak pernah terbayangkan janji tulus yang diucapkannya demi menyambut kehadiranku kepelukan hangatnya.

Akusangat terpukul ketika Ayah mengalami kecelakaan dan harus merelakan telunjuk dan kelingking kirinya sedikit diamputasi.

Masih pantaskah aku memanggilnya dengan sebutan “Ayah’setelah semua yang kulakukan?

Aku tak pernah membalas mulutnya yang tak berhenti berdoa untuk impianku, aku tak pernah membalas keringatnya yang tak pernah berhenti menetes untuk kehidupanku, bahkan aku tak pernah membalas dirinya yang kian lama kian menua.

Perjuangannya benar-benar membuatku begitu menyesal dengan balasan yang tak sebanding dengan jerih payahnya mewujudkan mimpiku, tak sebanding pula dengan tubuh yang penat bekerja siang dan malam demi membuatku bahagia.

Ayah, maafkan aku.

AfifArdiansyah/PoliteknikNegeriJakarta

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait