JAKARTA, Beritalima.com– Pemerintah dibawah pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak pernah belajar dari kegagalan pemerintahan sebelumnya terkait dengan pembukaan lahan gambut menjadi areal persawahan.
Akibat kegagalan pembukaan lahan gambut menuai kritik dari anggota Komisi IV DPRR RI membidangi Pertanian dan Kehutanan, drh Slamet. Wakil rakyat dari Dapil IV Provinsi Jawa Barat itu mengatakan, karena tidak mau belajar dari Pemerintahan terdahulu, anggaran triliunan rupiah terbuang percuma. “Kan lebih anggaran sebanyak itu ke yang lain dan lebih bermanffat,” kata Slamet kepada Beritalima.com, Rabu (16/9) pagi.
Slamet mempertanyakan kenapa Pemerintahan Jokowi membuat sawah di lahan gambut, padahal Pemerintahan sebelumnya pernah melakukan hal serupa tapi gagal. Apalagi mencetak sawah di lahan gambut butuh dana sangat besar dibandingkan mencetak sawah di areal biasa.
“Membangun sawah di lahan gambut pernah gagal di masa lalu, kenapa ingin diulang? Padahal ada banyak lahan tidur milik Perhutani dan PTPN yang bukan gambut banyak kok ga digunakan?,” ujar Slamet.
Menurut Slamet, lahan sawah di lahan ex gambut yang sekarang produktif adalah milik rakyat. Masalahnya, sambung dia, apa yang akan dilakukan oleh pemerintah di sawah milik rakyat. ”Padahal kita ini masih ada sekitar 1,5 juta lahan terlantar yang bisa dioptimalkan.”
Selain itu, sambung Slamet, Program Food Estate Pemerintah Jokowi bakal digarap Kementerian Pertahanan (Kemenham), bukan Kementan. Selama ini tidak pernah ada rapat kordinasi dengan Komisi IV DPR RI yang memang membidangi Pertanian.
”Kami sulit mendukung program itu karena perencanaannya masih samar, sementara sekarang Komisi IV diminta memberi persetujuan anggaran, tentu sulit kami mengabulkan. Secara prinsip, Program Food Estate untuk menjaga ketahanan pangan merupakan ide bagus dan pihaknya setuju. Namun Food Estafet ini harus diurus di lokasi yang tepat,” demikian drh Slamet. (akhir)