Kalah di Pilkades, Calon Kades Petahana di Jember Blokade Akses Jalan

  • Whatsapp

JEMBER, beritalima.com | Kalah dalam Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Plerean, Kecamatan Sumberjambe, Jember, calon kades petahana, Sudahyo memblokade atau menutup akses jalan ke rumah warga.

“Kalau yang menutup, mantan kepala desa disini (Sudahyo),” kata Pengasuh Ponpes Asmoro Qondi, Abdurrahman ditemui di kediamannya, Senin (29/11/2021).

Bacaan Lainnya

“Alasannya satu, kemungkinan besar dia tidak terima kalah dan malu. Kalau sudah begini ya malu-maluin, kalah lagi,” sambungnya.

Diketahui, pelaksanaan Pilkades serentak di jember, Kamis (25/11/2021). Dimana didesa tersebut, terdapat dua calon kepala desa.

Informasi didapat, ada beberapa titik yang dilakukan blokade oleh kades petahana yang kalah, Sabtu sore (27/11/2021).

Selain akses menuju ke Pondok Pesantren Asmoro Qondi yang terletak di Dusun Ragang, Desa Plerean, juga beberapa titik di wilayah tersebut.

Adanya penutupan itu, Abdurrahman santai-santai saja. Hanya saja, dirinya menyesalkan, tamu yang hendak menuju kediamannya terpaksa bingung.

“Jadi kalau saya pribadi, biasa-biasa saja. Tapi dari sisi agama, saya tidak terima. Mau bagaimanapun, ya monggo kalau demi agama,” ungkapnya.

Adanya penutupan ini dia tidak mempermasalahkan. Namun, menurut hati nuraninya, sama dengan meresahkan warga.

“Orang yang mencari rumput, termasuk pasien saya dan masyarakat lainnya, merasa kebingungan, karena jalannya ditutup,” jelasnya.

Akibat blokade itu, satu-satunya akses menuju Ponpesnya, yakni jalan setapak yang ada disamping barat tempat tinggalnya. Akan tetapi, tidak bisa dilalui kendaraan roda dua.

“Mungkin inginnya dia tiga periode, tapi berhubung dinilai masyarakat, ahlaknya tidak benar,” kesalnya.

Abdurrahman juga menyampaikan, saat dirinya mengadakan acara pengajian dan santunan anak yatim di Ponpesnya, calon kades dimaksud sempat berencana akan menutup akses jalan tersebut.

“Kalau pas waktu itu, iya tidak ada yang nyoblos dia, atau tidak ada suaranya,” bebernya.

Abdurrahman menyatakan, seandainya dulu datang ke rumahnya baik-baik, dan minta dukungan, tidak akan terjadi seperti ini.

“Sebetulnya (dulu saat pencalonan) bisa secara kekeluargaan, tapi berhubung tidak mau, ya monggo,” tegasnya.

Sedangkan, saat dihubungi melalui telepon, Calon Kades Petahana, Sudahyo menampik tuduhan adanya penutupan yang dilakukan oleh dirinya. “Nggak, gak ada,” ujarnya.

Saat kembali ditanya wartawan tentang penutupan itu, kembali mantan kades tersebut juga mengelak. “Enggak, gak ada,” kata Sudahyo. (Sug)

beritalima.com

Pos terkait