Karena Bullying Aku Kuat

  • Whatsapp

beritalima.com | Ketika aku mendengar kata bullying , rasa takut mencuat dalam diriku . Aku takut kejadian masa lalu kembali menimpa. Aku takut akan sesuatu yang sebenarnya tidak perlu aku takuti.

Bullying adalah tindakan di mana satu orang atau lebih mencoba untuk menyakiti atau mengontrol orang lain dengan cara kekerasan. Ada banyak jenis bullying. Bisa menyakiti dalam bentuk fisik, seperti memukul, mendorong, dan sebagainya. Dalam bentuk verbal adalah menghina, membentak, dan menggunakan kata-kata kasar.

Aku mengalami bullying ketika aku SMP . Hidupku menjadi tidak menyenangkan . Mereka menghina fisikku yang sangat buruk ini . Mereka mengatakan bahwa aku tak layak menjadi wanita karena , tubuh gempalku dan kulitku yang seperti arang.

Aku juga pernah merasakan bullying secara non verbal . Waktu itu, ketika aku bersepeda mengitari komplek , ada sekumpulan anak lelaki yang melihat dan mencemooh aku . Salah satu diantara mereka sedang memegang minuman , minuman tersebut di semprotkan ke wajahku sambil teriak “jelek”.

.
Rasa sakit yang aku rasakan sangat mendalam . Semua orang mencemooh diriku . Aku tidak pernah menceritakan kisahku ini ke orang tua . Karena aku memiliki pendirian , orang tua hanya boleh mengetahui kebahagiaan yang aku miliki bukan kepedihan hidupku . Karena aku tahu , mereka bahkan sudah merasakan kepenatan dunia , aku tidak ingin menambah beban mereka .

Aku mencoba memperbaiki diriku , penampilan dan sifat . Aku melakukan perawatan pada diriku hingga kulit kusam berubah menjadi bersih . Tetapi hatiku tidak dapat diubah . Aku benci pada mereka yang pernah menyakiti aku .

Rasa benci pada orang yang aku anggap jahat , aku implementasikan pada kegiatan positif. Aku selalu membantu temanku bahkan adikku , ketika mereka mendapat bullying . Aku tidak ingin rasa tersebut dirasakan oleh orang yang aku sayang .

Hingga saat aku menemukan sosok lelaki , yang menerima aku apa adanya . Tanpa memikirkan fisik yang tidak sesempurna wanita lain . Aku menemukan dia , ketika aku duduk di bangku SMA. Dia menyadarkan aku , jika rasa benci yang tertanam dalam diriku tidak bagus untuk mental. Dia membantuku secara perlahan , untuk melupakan rasa sakit dan memaafkan mereka yang menyakitiku.

Aku percaya Tuhan memberi cobaan kepadaku , agar aku menjadi pribadi yang kuat . Aku yakin jika aku tidak mengalami bullying , aku tidak akan menjadi wanita tangguh nan kuat .

Yang aku lakukan saat ini mensyukuri apa yang terjadi dalam hidupku . Membantu siapapun yang merasakan hal yang sama aku rasakan . (Ave Airiza Gunanto / Politeknik Negeri Jakarta)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait