Karhutla Riau, Kualitas Udara Memburuk

  • Whatsapp
Petugas berjibaku memadamkan api

JAKARTA, beritalima.com –

SATELIT MODIS dari NASA berhasil mendeteksi 32 hotspot kebakaran hutan dan lahan di Riau pada Minggu sore (28/8/2016), dimana 32 hotspot pada tingkat kepercayaan Sedang (30-70%) dan 12 hotspot pada tingkat kepercayaan Tinggi (lebih dari 70%).

Bacaan Lainnya

Daerah yang paling banyak terjadi hotspot adalah di Kabupaten Rokan Hilir yaitu 32 titik. Lainnya tersebar di Pelalawan, Kampar, Meranti, Rokan Hulu, Bengkalis, Inhil dan Inhu. Lahan yang terbakar di Kabupaten Rokan Hilir antara lain di Kecamatan Pujud (50 ha), Labuhan Tangga (10 ha), Rantau Bais (40 ha), Tanah Putih (25 ha), Teluk Beno (40 ha), dan Kubu (10 ha).

“Lahan yang terbakar adalah lahan sebagian besar adalah lahan open akses, kebun masyarakat tanah ulayat, dan lahan swasta yang dikuasai masyarakat. Pembakaran dilakukan untuk pembersihan lahan dengan membakar sebelum dimanfatkan untuk perkebunan,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, melalui siaran persnya yang diterima beritalima.com, Minggu (28/08/2016) malam.

Pantauan udara kata Sutopo, terlihat masih banyak ditemukan asap tebal produk dari kebakaran hutan dan lahan. Sebaran asap menyebabkan menurunnya jarak pandang. Jarak pandang di Dumai 1 kilometer dan Pelalawan 3 kilometer karena tertutup asap pada Minggu (28/8/2016) pukul 16.00 WIB.Sementara  di Pekanbaru 6 kilometer dan Rengat 8 kilometer. Sejak pagi hingga sore jarak pandang di Dumai hanya 1 kilometer.

“Kondisi ini menyebabkan kualitas udara menurun. Berdasarkan laporan dari Badan Lingkungan Hidup Provinsi Riau dan KLHK, Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) pada 28/8/2016 pukul 17.00 WIB di Bagan Siapi-api (Rokan Hilir) pada tingkat Berbahaya; di Duri Camp (Bengkalis) pada tingkat Sangat Tidak Sehat; dan di Dumai, Libo (Rokan Hilir), Duri Field (Bengkalis) pada tingkat Tidak Sehat. Sedangkan di Pekanbaru, Kampar, Pelalawan, dan Siak masih pada level Sedang,” imbuhnya.

Saat ini, upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan masih terus dilakukan. Kondisi udara kering menyebabkan api cukup sulit dipadamkan. Apalagi lahan yang terbakar adalah gambut. Satgas darat gabungan dari TNI, Polri, BPBD, Manggala Agni, Damkar, relawan dan karyawan perusahaan memadamkan api di berbagai lokasi kebakaran hutan dan lahan. Dua pesawat Air Tractor water bombing BNPB pada hari ini melakukan penerbangan 7 sortie dengan menjatuhkan 27,9 ribu liter air di daerah Pujud Rohil dan Kandis Siak. Empat heli water bombing beroperasi di daerah Tasik Serai Bengkali, Karya Indah Kec Tapung Kampar, dan Pujud Rohil.

“Luas hutan dan lahan yang terbakar di Riau sejak Januari hingga sekarang sekitar 3.218 hektar. Satgas Penegakan Hukum telah menangani 64 kejadian perkara dengan jumlah tersangka 84 orang,” tandasnya.

Reporter: Pahala Simanjuntak

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *