KUPANG, beritalima.com – Seminar Nasional Kebangsaan bertajuk Refleksi Pancasila di Rumah Pancasila untuk Meneguhkan Relasi Damai Anak Bangsa, yang diprakarsai oleh Forum Pembauran Kebangsaan bersama Pemerintah Provinsi NTT diselenggarakan di Gedung Sasando – Kantor Gubernur NTT, Selasa (30/5).
Gubernur NTT Drs. Frans Lebu Raya ketika membuka Seminar Kebangsaan mengatakan, untuk urusan ideologi yang menyangkut kelangsungan hidup berbangsa harus ditangani serius, dalam sebuah institusi.
“ Saya juga minta untuk dikaji kembali, agar pendidikan tentang Pancasila bisa masuk sebagai kurikulum nasional atau kurikulum di daerah. Saya tetap meyakini Pancasila sebagai ideologi terbaik, saat ini juga nanti. Pancasila sebagai sebuah ideologi yang dinamis, selalu relevan dengan semua jaman,” kata Gubernur Lebu Raya.
Ia selaku gubernur memberikan dukungan sepenuhnya atas kegiatan ini, sebagai rangkaian kegiatan bulan Bung Karno.
“ Bulan Bung Karno akan diselenggarakan di Ende, Flores Nusa Tenggara Timu mulai tanggal 1 – 21 Juni 2017 mendatang. Selama tiga minggu, kita selenggarakan berbagai kegiatan untuk merayakan bulan Bung Karno. Tanggal 1 hari lahirnya Pancasila, tanggal 6 hari lahirnya Bung Karno dan tanggal 21 hari wafatnya Bung Karno,” kata mantan Wakil Gubernur (Periode 2003 – 2008) ini menambahkan.
Sebagai bagian dari acara pembukaan seminar, juga dilakukan penyerahan akta hibah tanah lokasi monumen Garuda Pancasila dari Ir. Theodrus widodo bersama keluarga kepada Pemerintah Provinsi NTT. Suguhan lagu-lagu dan puisi turut menggugah rasa cinta tanah air.
Dalam sesi pertama seminar, Ketua DPRD NTT, H. Anwar Pua Geno membawakan makalahnya dengan topik Pancasila dari sudut pandang Islam, dipandu oleh Pius Rengka sebagai moderator. Selanjutnya, dalam diskusi panel pada sesi kedua, dihadirkan tiga pemakalah dengan moderator Raymundus Lema.
Ketiga pemakalah dimaksud adalah Dr. Acry Deo Datus, MA dengan makalah berjudul Pancasila dan Karakter Kekuasaan Politik, Pdt. Dr. Mery Kolimon dengan makalah berjudul Pancasila sebagai sumber inspirasi dan aspirasi hidup damai Bangsa Indonesia dari perspektif Kristen dan Dr. Frits Fanggidae dengan materi berjudul Demokrasi Ekonomi dan Kesejahteraan.
Acara ini dihadiri ratusan peserta yaitu Pimpinan dan Anggota DPRD NTT, Bupati/Walikota, Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik se-Indonesia, Ketua Forum Pembauran Kebangsaan dari beberapa provinsi, komponen pejabat sipil, periwra TNI dan Polri NTT, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan tokoh perempuan NTT, pimpinan partai politik, dosen, guru, mahasiwa, pelajar dan jurnalis. (L. Ng. Mbuhang)